Politik

Banyak Janji Politik 2014 Tak Terealisasi, Rizal Ramli: Pak Jokowi, Anda Bekerja Untuk Siapa?

Sabtu, 16 Februari 2019 - 19:46 | 361.50k
Rizal Ramli Jalan Bangka, Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (16/2/19)  (FOTO: Alfi Dimyati/TIMES Indonesia)
Rizal Ramli Jalan Bangka, Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (16/2/19) (FOTO: Alfi Dimyati/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ekonom senior, Rizal Ramli mempertanyakan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebenarnya Jokowi bekerja untuk siapa selama ini. Sebab, banyak kebijakan yang diambil Jokowi, ternyata tak sesuai dengan janji politiknya di Pilpres 2014 lalu.

"Pak Jokowi, who are you looking for? Bapak Presiden, anda bekerja buat siapa?," katanya di kediamannya Jalan Bangka, Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (16/2/19).

Mantan menteri perekonomian era presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini mencontohkan kebijakan Jokowi soal impor pangan yang dilakukan secara jor-joran di saat petani di sebagian daerah sedang panen.

"Ada yang mengatakan berkali-kali kalo jadi presiden, akan kurangin impor ini, stop import ini, kenyataan nya justru ugal-ugalan, petani yang siap siap dikatakan oleh pemerintah jika impor akan berkurang, pasti akan menanam lebih banyak, ternyata waktu panen, importnya malah jor-joran dan kerugiannya luar biasa besar," katanya.

"Apakah Anda bekerja untuk petani-petani di Thailand, Vietnam? untuk petani garam besar di Australia ? Kenyataannya itu yang terjadi karena mereka yang diuntungkan oleh kebijakan bapak, bukan rakyat kita," tambah dia.

Selain itu, lanjut Rizal Ramli, kebijakan lain yang tak sesuai dengan visi-misi Jokowi di Pilpres 2014 lalu yakni soal utang.

"Visi dan janji bahwa akan mengurangi utang dan tidak akan menerbitkan surat utang baru, sebaliknya utang itu naik dari 360 triliun menjadi 5275 triliun dalam waktu 4 tahun terakhir, bukan utang saja yang bertambah, tetapi bunganya juga paling mahal se kawasan Asia Pasifik," katanya.

"Negara lain nerbitin utang bunganya cuma 5 persen, kita malah nerbitin bunga 8 persen ke atas, mahal sekali jadi yang bayar rakyat Indonesia," katanya.

Lantaran meminjam utang dengan besar dan bunga yang tinggi. Dia pun kembali mempertanyakan sebenarnya Jokowi bekerja untuk siapa.

"Mohon maaf bapak presiden, anda bekerja untuk bankir-bankir asing yang seneng banget dikasih bunga tinggi sekali atau yield imbal beli. "Anda bekerja untuk siapa (Pak Presiden)?," katanya.

Tak hanya soal impor dan utang saja, janji Jokowi di Pilpres 2014 lalu yang tak sesuai dengan kenyataan yakni soal mobil nasional, Esemka.

Menurutnya Mobil Esemka hanya dijadikan alat untuk kampanye saja. Sebab, hingga kini, Mobil Nasional itu tak kunjung terwujud.

Pada kesempatan itu dia juga mengaku malu dan meminta maaf kepada publik lantaran pernah ikut mempromosikan mobil Esemka kepada publik.

"Berjanji dan menjadikan alat kampanye mobil SMK, kebetulan saya ikut salah dan ikut mempromosikan ide itu di Metro TV, karena saya percaya calon presiden ini akan melaksanakan janjinya, dan itu tidak susah banget, karena untuk mobil baru, minimum of skill itu hanya 300.000 ribu unit, sedangkan permintaan (mobil) itu hanya 1 juta, masa gak bisa," katanya.

Atas hal tersebut. Rizal Ramli meminta kepada calon presiden petahana, Joko Widodo untuk tidak lagi mengobral janji-janji baru di Pilpres 2019. Sebab, janji pada Pilpres 2014 lalu banyak yang belum ditepati.

"Jika pemimpin memiliki sejarah dan warna kebohongan yang bersangkutan tidak memiliki lagi kredibilitas untuk membuat janji-janji baru," kata Rizal.

"Pemimpin yang sudah sangat sering berbohong tidak layak untuk membuat janji-janji baru," tambah dia.

Menurut mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman itu, kinerja yang terbilang cukup sukses yakni di bidang infrastruktur. Sebab, pemerintahan Jokowi-JK telah membangun infrastruktur dimana-dimana.

"Dalam bidang infrastruktur pak Jokowi melakukan satu hal yaitu dia bangun infrastruktur. Tapi dalam bidang kedaulatan pangan, dalam bidang kedaulatan keuangan, mohon maaf pak Jokowi anda tidak kredibel, jangan lagi bikin janji-janji baru," kata Rizal Ramli. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES