Ekonomi

Kepada Ratusan Poktan dan Gapoktan, Michael Berbagi Tips Sukses Lewat Bertani

Sabtu, 16 Februari 2019 - 16:47 | 54.84k
Ketua KTNA Banyuwangi, Michael Edy Hariyanto, saat berbagi tips sukses kepada ratusan Poktan dan Gapoktan se Kecamatan Muncar. (FOTO: Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)
Ketua KTNA Banyuwangi, Michael Edy Hariyanto, saat berbagi tips sukses kepada ratusan Poktan dan Gapoktan se Kecamatan Muncar. (FOTO: Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Ketua Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Banyuwangi, Michael Edy Hariyanto, menggelar pertemuan dengan ratusan Poktan dan Gapoktan se Kecamatan Muncar. Pada acara di Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar ini, dia berbagi tips sukses kaya dari bercocok tanam.

"Untuk meningkatkan produktivitas panen, kita harus kembali pada pupuk organik, karena saat ini tanah pesawahan sudah mulai tandus," katanya, Sabtu (16/2/2019).

Di lokasi yang juga dikediaman Sekretaris KTNA Banyuwangi, Ali Mukhsin tersebut, Michael menyebutkan bahwa kondisi ini sudah sangat mengkhawatirkan. Karena dengan keadaan tanah yang buruk, hasil panen pun akan ikut merosot.

Adrien-Danny-Kurniawan.jpgAdrien Danny Kurniawan, Caleg sekaligus putra kandung Ketua KTNA Banyuwangi, Michael Edy Hariyanto. (Foto : Syamsul Arifin/ TIMES Indonesia)

Dijelaskan, saat ini di sejumlah daerah di Banyuwangi, per hektar lahan pesawahan hanya mampu menghasilkan 4 ton gabah. Lagi-lagi itu adalah imbas pemakaian pupuk urea yang berlebihan.

Padahal, dari studi banding yang pernah dia lakukan di Vietnam, Thailand dan Cina, per hektar sawah, mampu menghasilkan hingga 12 ton gabah.

"Pakai pupuk urea tanah makin tandus, untuk itu kurangi pakai urea, biar kelak anak cucu tidak dapat warisan tanah tandus," ungkap Michael.

Pernyataan Ketua KTNA Bumi Blambangan ini bukan tanpa dasar. Selain studi banding, beberapa waktu lalu Michael bersama jajaran memang telah melakukan uji laboratorium terhadap tanah di 5 Dapil di Banyuwangi. Dan hasilnya, tanah pesawahan dikabupaten ujung timur pulau Jawa ini sudah mulai tandus lantaran kekurangan unsur organik.

"Ini sudah cukup mengkhawatirkan bagi daerah yang 60 persen penduduknya petani. Karena itu, mulai saat ini kurangi pemakaian pupuk urea, dan mulai gunakan pupuk organik," terangnya.

Pasti banyak yang bertanya atau heran. Bagaimana mungkin seorang pengusaha dan Ketua DPC Partai Demokrat Banyuwangi, bisa lancar memberikan pemaparan tentang tips sukses bercocok tanam.

Namun di sini tanda tanya besar publik itu terbayar. Di depan ratusan perwakilan pengurus Poktan dan Gapoktan, Michael bercerita tentang perjalanan karier. Dengan gamblang dia mengakui bahwa usaha yang pertama kali digeluti adalah sektor pertanian. Tepatnya jenis hortikultura, semangka dan cabai.

"Saya masih ingat sekali, karier usaha saya berawal saat semester 6 kuliah, saya dapat beasiswa ke Jepang. Karena negara Jepang sedang ada masalah, tiba-tiba beasiswa dibatalkan," kisahnya.

Danang.jpgDanang DA2 saat bernyanyi menghibur warga dalam pertemuan pengurus KTNA Banyuwangi dengan Poktan dan Gapoktan se Kecamatan Muncar. (Foto: Syamsul Arifin/ TIMES Indonesia)

Kala itu, Michael muda yang hidup di tengah keluarga pas-pas an sempat kalut. Impian bisa memperbaiki nasib dengan menjalani beasiswa di Jepang, kandas ditengah jalan.

Namun siapa sangka, justru saat itulah pintu kesuksesan Michael dimulai. Pihak perwakilan tujuan beasiswa di Jepang, empati melihat semangat Michael muda. Sebagai ganti batal berangkat ke Jepang, dia memberi uang sebesar Rp 35 juta. Nominal yang tidak sedikit untuk era 90 an.

"Dari uang itu saya bertani, tanam semangka dan cabai di Bali, dan terus berkembang hingga saya memiliki petani binaan di Jembrana, Tabanan dan Buleleng," katanya.

Semangat yang pantang menyerah dan pandai berjejaring, usaha tani tersebut juga mengantar Michael menjadi distributor hulu pupuk urea di Pulau Dewata. Sampai akhirnya dia pulang kampung ke Banyuwangi, dan menjadi distributor pupuk urea se Jawa Timur.

"Jadi kalau orang bilang petani tidak bisa sukses itu salah, saya bukti petani juga bisa jadi pengusaha," terang Michael.

Masih di forum Poktan dan Gapoktan se Kecamatan Muncar, pemilik tempat wisata Alam Indah Lestari (AIL) Desa Karangbendo, Kecamatan Rogojampi, juga menyampaikan terkait ikhtiar dia didunia politik. Bahwa sejak 3 tahun lalu, melalui Partai Demokrat, dia telah mengusulkan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) untuk melindungi para petani. Salah satu tujuanya agar petani menggunakan pupuk organik dalam bercocok tanam.

"Sebagai distributor pupuk urea, jika saya hanya mementingkan keuntungan, tidak mungkin saya mengusulkan Raperda ini. Tujuan kami hanya untuk mendorong peningkatan produktivitas, demi kesejahteraan petani, tapi sayangnya, selama 3 tahun usulan saya belum bisa diterima oleh dewan," gamblangnya.

Dan di sinilah, masih Michael, pentingnya para petani untuk peduli dan kritis di dunia politik. Agar tidak mudah dibohongi oleh para pemangku kebijakan. Karena hanya melalui partai politik, aspirasi masyarakat bisa tersalurkan.

Sebagai selingan, Michael memperkenalkan penggantinya dalam menjadi distributor pupuk urea. Yakni Adriel Danny Kurniawan. Kebetulan, putra kandung Michael tersebut juga Caleg Nomor Urut 2 di Dapil 3 Banyuwangi. Ikut diperkenalkan pula, Teddy Anugriyanto, Caleg DPRD Provinsi Jawa Timur, di Nomor Urut 3. Termasuk Caleg DPR RI, H Samsul Bahara.

"Perkenalan ini bukan untuk minta dipilih, tapi sebagai edukasi agar masyarakat benar-benar mengenal siapa sosok Caleg yang akan dipilih pada Pileg 17 April mendatang. Pastikan yang bapak dan ibu pilih benar-benar orang baik," ucap Michael.

Puncak pertemuan antara pengurus KTNA Banyuwangi dengan Poktan dan Gapoktan se Kecamatan Muncar ini berlangsung sangat meriah. Artis papan atas yang juga kader Partai Demokrat, Danang DA2 Indosiar turut hadir sebagai kejutan. Dengan gaya ngocol namun bersahabat, dia menyapa seluruh hadirin. Tentu saja juga menyumbangkan suara emasnya. Akhirnya nuansa suka cita menjadi penutup agenda ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES