Pendidikan

Puluhan Mahasiswa Asing Ikuti PARE Spring School di UGM Yogyakarta

Sabtu, 16 Februari 2019 - 17:28 | 46.59k
Para peserta program Population-Activities-Resources-Environment (PARE) Spring School 2019 di UGM mulai 15-25 Februari mendatang. (FOTO: Humas UGM/TIMES Indonesia)
Para peserta program Population-Activities-Resources-Environment (PARE) Spring School 2019 di UGM mulai 15-25 Februari mendatang. (FOTO: Humas UGM/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Universitas Gadjah Mada atau UGM Yogyakarta dipercaya menjadi tuan rumah even program Population-Activities-Resources-Environment (PARE) Spring School 2019. Even ini yang diikuti 29 mahasiswa akan berlangsung pada 15-25 Februari mendatang.

Para peserta berasal dari berbagai negara seperti Indonesia, Jepang, dan Thailand. Mereka merupakan mahasiswa yang berasal dari Hokkaido University, Kasetsart University, SIIT-Thammasat University, ITB, dan UGM. Selama 11 hari mereka akan mengkuti lokakarya untuk belajar dan berdiskusi tentang isu-isu krusial terkait lingkungan, sumber daya, dan populasi.

Rektor UGM, Prof Ir Panut Mulyono mengapresiasi apresiasi para mahasiswa yang mengikuti  PARE Spring School 2019. Menurutnya, even ini menjadi sebuah kebanggaan bagi UGM  karena dipercaya menjadi tuan rumah PARE Spring School 2019.

“Ada 29 mahasiswa pascasarjana dari 10 negara yang belajar di universitas Jepang, Thailand, dan Indonesia yang mengikuti Pare Spring School di UGM,” kata Panut saat membuka acara di University Club UGM, Jumat (15/2/2019).

PARE Spring School adalah sebuah program pendidikan yang didanai Kementrian Pendidikan Jepang. Dalam pelaksanaannya dilakukan Hokkaido University bekerjasama dengan 6 perguruan tinggi di ASEAN yaitu UGM, ITB, IPB, Kasetsart University, Thammasat University, dan Chulalongkorn University.

Panut berharap melalui kegiatan ini para mahasiswa dapat bertukar ide dan gagasan, serta menemukan solusi untuk penyelesaian berbagai persoalan yang ada, terutama terkait lingkungan.

Dalam kegiatan itu, para mahasiswa akan mengikuti kuliah umum yang diisi sejumlah pakar dari Hokkaido University, ITB, UGM, Chulalongkorn University, dan BPPTKG. Tak hanya belajar dari perkuliahan di kelas, mereka juga berkesempatan belajar secara langsung dari lapangan.

Nantinya mereka akan melaksanakan kuliah lapangan dan melakukan pengambilan data di Sungai Progo dan Sungai Gajah Wong guna meneliti kualitas air di dua sungai tersebut.

Selain itu, para peserta akan diajak untuk mengunjungi Goa Bribin untuk melihat secara langsung proyek pengangkatan air dari sungai bawah tanah. Lalu melakukan kunjungan ke petani di Berbah, Hutan Mangrove dKulon Progo, Taman Sari, serta Candi Borobudur.

“Semoga acara Population-Activities-Resources-Environment (PARE) menambah pengetahuan para peserta,” terang rektor UGM Yogyakarta. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES