Peristiwa Daerah

Tokoh Kepri Desak Pemerintah Segera Selesaikan Pembangunan Monumen Bahasa Melayu

Jumat, 15 Februari 2019 - 21:34 | 39.19k
Mustofa Widjaya (Foto: Indopolitika)
Mustofa Widjaya (Foto: Indopolitika)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Tokoh Kepulauan Riau (Kepri), Mustofa Widjaja mendesak pemerintah segera menyelesaikan pembangunan Monumen Bahasa Melayu (MBM) yang berlokasi di belakang Balai Adat, Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang. 

Sebab, meski pembangunan itu masuk rancangan anggaran tahun 2014 dan sudah dibangun sejak tahun 2014 namun MBM hingga kini tak kunjung selesai. Tak hanya itu, bangunan dasar monumen tersebut juga sudah terbengkalai dan ditumbuhi semak belukar lantaran tak terawat.

Menurut dia, MBM memiliki nilai sejarah dan budaya yang kuat bagi generasi muda Kepri, jadi sudah semestinya pemerintah harus memiliki komitmen yang kuat dan serius untuk menyelesaikannya. 

"Sangat disayangkan Pulau Penyengat punya nilai historis yang besar untuk Kepri dan Indonesia dinodai dengan proyek kebudayaan yang tak kunjung selesai," kata Mustofa Widjaja melalui pesan tertulis yang diterima Times Indonesia, Jumat (15/2/2019).

Masyarakat Kepri, kata dia sudah sangat menantikan kehadiran monumen tersebut sebagai marwah kebudayaan Kepri. "Ke depan kita akan bekerja sama dengan lembaga kebudayaan untuk medorong pemerintah menuntaskan kerja mereka di Pulau Penyengat," kata dia.

Mantan Ketua BP Batam tersebut menambahkan kemandekan pembangunan harus diusut tuntas dan diinformasikan pada masyarakat, bagaimanapun hal tersebut menjadi hak mereka. 

Selain itu, lanjut Caleg DPD RI Dapil Kepri ini, pemerintah sudah seharusnya memberikan rancangan dengan baik. baik rancangan anggaran maupun waktu pengerjaan agar masyarakat bisa ikut serta mengawasi dan memastikan monumen mereka akan dituntaskan.

"Sangat arif jika pemerintah memberikan keterangan pada masyarakat terkait tidak berjalannya pembangunan MBM, dan juga memberikan kejelasan terkait penyelesaian pembangunannya," kata dia.

Untuk diketahui, semangat awal pembangunan monumen tesebut adalah untuk meneguhkan bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan di Indonesia yang dahulunya dikembangkan oleh Raja Ali Haji di Pulau Penyengat.

Tidak hanya penting sebagai daya tarik wisata saja, Monumen Bahasa Melayu juga penting untuk menghidupkan memori persatuan melalui bahasa Melayu yang merupakan cikal bakal bahasa Indonesia di Pulau Penyengat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES