Dinilai Sudutkan Jokowi, Tagar Uninstall Bukalapak Ramai di Medsos

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Cuitan Ceo BukaLapak Achmad Zaky yang dianggap menyudutkan Presiden RI Joko Widodo menuai ribuan serangan hastag #UninstallBukaLapak.

Di media sosial Twitternya @achmadzaky, dia menyoroti dana dari negara untuk sektor penelitian dan pengembangan (research and development/R&D) di Indonesia yang hanya Rp. 2 Milyar. Zacky memperbandingkan dengan negara-negara lain, diantaranya, US 511 M, China 451 M, Jepang 165 M, Jerman 118 M, Korea 91 M, Taiwan 33 M, Australia 23, Malaysia 10 M, dan Singapore 10 M. Diakhir Ceo Buka Lapak ini menulis, " Mudah-mudahan presiden baru bisa naikin."

Istilah "Presiden Baru" tersebut oleh warganet dianggap menyudutkan petahana Joko Widodo. Mereka juga menyayangkan tindakan Zacky yang menggunakan data lama sebagai bahan perbandingan.

"Tahun 2016  @achmadzaky pemilik @bukalapak menandatangani MOU bantuan pemerintah senilai 1 T untuk pengembangan ekonomi kreatif. Sementara data yg digunakan untuk menyudutkan Pemerintah adalah data tahun 2010-2013 era SBY. 2018 Indonesia di urutan 28 dunia. #UNINSTALLBUKALAPAK," tulis akun @Tim_Mawar.

"Saya sdh #uninstallbukalapak. Maaf untuk  @achmadzaky sampai disini saja kerja sama kita," tulis akun @Ari Murtono dengan mencantumkan video bahwa dirinya telah meng-uninstall aplikasi Buka Lapak.

Menanggapi ribuan cuitan dengan hastag #uninstallBukaLapak yang menjadi trending di Twitter ini, Zacky mengambil tindakan menghapus cuitan miliknya dan memohon maaf kepada warganet.

"Buat pendukung pak Jokowi, mohon maaf jika ada yang kurang sesuai kata-kata saya, jadi misperception. Saya kenal Pak Jokowi orang yang baik. Bahkan sudah saya anggap seperti ayah sendiri (sama-sama orang Solo). Kemarin juga hadir di HUT kami. Tidak ada niatan buruk tentunya dari tweet saya," tulis Achmad Zacky dalam akun Twitternya.

Dengan permohonan maaf tersebut, ceo BukaLapak Achmad Zaki ia berharap hastag #UninstallBukaLapak dapat mereda. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement