Peristiwa Daerah

Marsma TNI Andi Wijaya Rilis Buku 78 Tahun Pangkalan Abdulrachman Saleh Malang

Rabu, 13 Februari 2019 - 13:37 | 229.28k
Peluncuran buku sejarah 78 tahun Pangkalan TNI AU Abdulrachman Saleh lahir dan besar di lembah Bromo di shelter Skadron 21. Rabu, (13/2/2019). (foto: Tria Adha/TIMES Indonesia)
Peluncuran buku sejarah 78 tahun Pangkalan TNI AU Abdulrachman Saleh lahir dan besar di lembah Bromo di shelter Skadron 21. Rabu, (13/2/2019). (foto: Tria Adha/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Sebuah kenangan indah berupa buku sejarah 78 tahun Pangkalan TNI Abdulrachman Saleh Lahir dan Besar di Lembah Bromo,  dipersembahkan oleh Dan Lanud Abdulrachman Saleh Malang, Marsma TNI Andi Wijaya. Peluncuran buku ini digelar di Shelter Skuadron Udara 21, Rabu (13/2/2019) pagi.

Meski langit cukup cerah,udara di kawasan Lanud Abdulrachman Saleh pagi itu dingin terutama di tempat acara yakni tempat mangkalnya pesawat tempur Super Tucano.

Buku-Sejarah-TNI-AU-Abd-Saleh-2.jpg

Lalu lalang pesawat tempur dan pesawat komersial yang ada pagi itu sengaja dipilih Andi Wijaya untuk meluncurkan buku yang dicetak cukup mewah itu.

"Sengaja saya pilih tempat terbuka seperti ini karena di sini udaranya sejuk, sehat bagus untuk detoks," katanya.

Kenangan indah, berupa buku sejarah itu disusun selama enam bulan dan nantinya akan dicetak terbuka untuk publik. Saat launching kemarin Danlanud hanya mencetak terbatas, 75 buku.

Buku-Sejarah-TNI-AU-Abd-Saleh-8.jpg

"Ada sejarah yang semestinya tidak boleh dilupakan bahkan sampai ke anak cucu kita semua nantinya. Misalnya, ternyata di Pangkalan Abdulrahman Saleh inilah yang pertamakali memiliki pesawat. Bahkan tes flight pertama juga dari pangkalan Abdulrachman Saleh sini," tutur Andi Wijaya.

Riwayat TNI AU, menurut Andi Wijaya, memang Lanud Abdulrachman Saleh dan Adi Sutjipto di Yogyakarta memang gudangnya. Ibarat satu keping mata uang yang tidak bisa dipisahkan, kata Andi Wijaya. Sebab dua pangkalan ini adalah cikal bakal atau sejarahnya TNI AU.

"Dalam sejarah ternyata Lanud Abdulrachman Saleh dulunya tempatnya pesawat, sedangkan Adi Sutjipto tempat pendidikan siswanya. "Jadi ini memang tidak bisa dipisahkan. Dan ini perlu diketahui oleh siapa saja, " ujarnya.

Buku-Sejarah-TNI-AU-Abd-Saleh-3.jpg

Buku itu dicetak setebal 121 halaman yang berjudul 78 tahun Pangkalan TNI-AU Abdulrachman Saleh Lahir dan Besar di Lembah Bromo itu disunting oleh Raymond Erwin Paays SE. Koordinator pelaksananya adalah Letkol (Sus) Giyanto, desain sampul Pelda (purn) Cahyo Prihanto, foto grafer Serma Erwin Sucahyo, Serka Rudy Haryanto dan Basuki.

Buku ini sengaja disusun berdasarkan sejarah nama dan Kota Malang, Masa Pendudukan Belanda di Indonesia, Pendudukan Jepang di Indonesia paska Indonesia Merdeka 17 Agustus 1045,  Agresi militer Belanda I dan II,  Riwayat Hidup dan Perjuangan Prof Abd saleh,  satlak ops dlm jajaran lanud skuadron 4, 21, 32, Skadron Teknik 022, SATPOMAU, dan Rumkit AU dr Munir, Sejarah Paskhas serta sekilas tentang perkembangan Bandara Abdulrachman Saleh.

Komandan Lanud Abdulrachman Saleh Malang, berharap keberadaan buku Pangkalan TNI AU Abdulrachman Saleh Malang yang Lahir dan Besar di Lembah Bromo ini nantinya jangan sampai terlupakan khususnya bagi prajurit TNI AU di Pangkalan Abdulrachman Saleh Malang. "Karena di pangkalan Lanud Abdulrachman Saleh inilah ternyata menyimpan banyak kenangan indah tentang sejarah TNI AU dengan segala perlengkapannya," ujar Danlanud, Marsma TNI Andi Wijaya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES