Peristiwa Daerah

Gandeng USAID, Pemkab Sidoarjo Serius Turunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi

Rabu, 13 Februari 2019 - 00:26 | 85.66k
DR.Hari Susanto, SH, MHI Asiatensi Satu Bidang Administrasi Pemerintahan dan Kesra, Membuka Mini Lokarya.
DR.Hari Susanto, SH, MHI Asiatensi Satu Bidang Administrasi Pemerintahan dan Kesra, Membuka Mini Lokarya.

TIMESINDONESIA, SIDOARJOPemkab Sidoarjo, dalam hal ini Dinas Kesehatan Sidoarjo bekerja sama dengan Jalin Program USAID Jatim menggelar Mini Lokakarya "Finalisasi Paket Kegiatan Lokal Solusi Penyebab Kematian Ibu dan Bayi" di Kabupaten Sidoarjo, Selasa (12/2/2019).

Kegiatan itu dilaksanakan dengan tujuan untuk merumuskan detail paket kegiatan lokal sebagai solusi terhadap penyebab utama kematian Ibu dan Bayi. 

Asisten Satu Bidang Administrasi Pemerintahan dan Kesra Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, DR. Hari Susanto, SH, MHI, dalam sambutannya menyampaikan bahwa untuk peningkatan derajat kesehatan Ibu dan Bayi, Pemkab Sidoarjo telah melakukan berbagai upaya. Antara lain adanya Perda No1 Tahun 2016 tentang Perbaikan Gizi dan ASI Eksklusif yang bertujuan meningkatan derajat Kesehatan Ibu Anak melalui perbaikan gizi dan ASI eksklusif dengan mengoptimalkan peran lintas sektor. 

"Kedua, melakukan sebuah inovasi dengan membuat aplikasi Si-Cantik yang merupakan aplikasi berbasis android yang digunakan untuk menggantikan pencatatan ibu hamil yang sebelumnya menggunakan buku manual," katanya.

Dengan aplikasi Si Cantik ini juga bisa digunakan untuk emergency alarm yang membantu saat terjadi keadaan darurat ibu hamil. Operator bisa memberi petunjuk rumah sakit terdekat atau rumah sakit yang bisa dikunjungi saat terjadi keadaan darurat. "Dengan aplikasi Si Cantik, akan mempermudah untuk saling berbagi informasi dan penurunan angka kematian anak dan ibu hamil," imbuhnya.

Mini-Lokakarya-2.jpg

Adapun rekomendasi dari Mini Lokakarya ini, menurut Hari Susato, masih memerlukan dukungan kebijakan dan anggaran. "Mohon disiapkan untuk dapat diajukan atau sampaikan pada forum sinkronisasi forum RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) Tahun Anggaran 2020 terkait dengan upaya penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir," ungkapnya.

Sementara, Lilik Purwida Haryati, Regional Manager Jalin Program USAID wilayah kerja Jawa Timur menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari tindak lanjut Workshop Penetapan Prioritas Masalah Utama yang merupakan hasil dari kegiatan asesmen yang telah dilakukan di tiga kabupaten sebelumnya. "Yakni Kabupaten Jember, Malang, dan Sidoarjo. Rangkaian kegiatan tersebut adalah proses yang namanya co-creation," terang Purwida.

Kabid Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo dr. Zuhaida, M.Kes dalam presentasinya menyampaikan bahwa tren Angka Kematian Ibu di Kabupaten Sidoarjo cenderung menurun walaupun tidak terlalu signifikan. Data mencatatat, angka kematian Ibu (AKI) pada 2016 sebanyak 24 kasus. Pada 2017, 30 kasus; 2018 ada 23 kasus kematian (turun 7 kasus kematian Ibu, dari rahun 2017).

"Hasil temuan penyebab kematian Ibu dan Bayi di Sidoarjo dalam forum Mini Lokakarya disepakati bahwa kualitas layanan ANC Terpadu dan deteksi dini masih kurang dan isu prioritas dari hasil Analisa RCA (Root Cause Analisys) adalah pemanfaatan aplikasi Si-Cantik belum optimal sehingga rumusan lokal solusinya adalah optimalisasi aplikasi Si Cantik sebagai upaya penurunan angka kematian Ibu dan Bayi di Sidoarjo,” ujarnya.

dr. Hud Suhargono, SpOg, perwakilan dari Forum Penanggulangan Kematian Ibu dan Bayi (Forum Penakib) Sidoarjo menambahkan, upaya lain yang dilakukan oleh Pemkab Sidoarjo dalam upaya penurunan angka kematian Ibu dan Bayi adalah dibentuknya Forum Penakib yang telah ditetapkan melalui SK dan telah dilantik Bupati. 

Sementara Mohamad Iksan, Senior Regional Officer Program Jalin-USAID Jawa Timur menegaskan bahwa acara yang diikuti berbagai unsur lintas sektor ini adalah upaya pelibatan berbagai stakeholder untuk membangun kolaborasi (partnership) lintas sektor dalam upaya bersama dan berbagi peran dalam meningkatkan derajat kesehatan Ibu, bayi dan Anak. 

"Hasil dari lokakarya soal Angka Kematian Ibu dan Bayi ini akan dikonstruksikan dalam bentuk desain proposal program yang integratif dan akan dibahas lebih lanjut dalam FGD sebagai bahan untuk disampaikan kepada Pemkab Sidoarjo, agar mendapatkan dukungan kebijakan dalam perencanaan dan penganggaran baik untuk Tahun Anggaran 2019 maupun dalam RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) Tahun 2020," ujar Senior Regional Officer Jalin Program USAID Jatim ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES