Beaguru untuk Bantu Pendidikan Anak Rohingya dari ACT
TIMESINDONESIA, RAKHINE – Sejak 2017, Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan masyarakat Indonesia terus mendukung pendidikan bagi anak Rohingya.
Bantuan itu disampaikan dalam bentuk program Teacher Sponsorship. Beaguru diberikan kepada ratusan guru Rohingya yang aktif dan sukarela mengajar pengungsi anak Rohingya.
Sucita Pri Ramadinda dari Global Humanity Response (GHR) - ACT mengatakan bantuan tersebut dapat memperbaiki generasi penerus.
“Ini bagian dari ikhtiar ACT untuk membangun kembali kehidupan Rohingya, utamanya di bidang pendidikan. Harapannya, guru-guru Rohingya yang berdedikasi akan terus bersemangat memajukan pendidikan generasi penerusnya,” kata Sucita.
Diketahui sejumlah anak dari kalangan etnis muslim Rohingya mendapat penolakan pendidikan di kalangan mayoritas Budha setelah konflik pecah pada awal 2012. Sekolah pemerintah yang mengajar anak-anak Rohingya dalam bahasa Burma segera ditutup setelah serangan tentara Myanmar Agustus 2017 lalu.
PBB menyatakan Rohingya sebagai etnis yang paling medapat perlakuan persekusi saat ini. Belum ada titik terang terkait masa depan para pengungsi Rohingya, termasuk tentang pendidikan anak-anak mereka.
Banyak faktor yang membuat masa depan pendidikan pengungsi anak Rohingya masih kelabu. Selain keterbatasan fasilitas, disabilitas yang dialami sejumlah anak karena cedera akibat kekerasan massal setahun silam adalah penyebabnya. ACT akan terus membantu pendidikan bagi anak-anak Rohingya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : AJP-5 Editor Team |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |