Peristiwa Nasional

Menteri Susi Tolak Disebut Tukang Bakar Kapal

Selasa, 12 Februari 2019 - 15:35 | 30.98k
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam diskusi (Foto: Yayat/TIMES Indonesia)
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam diskusi (Foto: Yayat/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sosiolog Imam Prasodjo yang menjadi moderator dalam diskusi bertajuk "Langkah Berani, Pulihkan Lingkungan" dapat memancing Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengeluarkan unek-uneknya selama menjadi menteri.

"Bu Susi ini dikenal di masyarakat sebagai tukang bakar kapal," celutuk Imam membuka diskusi di Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta, Selasa (12/2/2019).

"Saya ini bukan  tukang bakar kapal saya ini dilantik jadi menteri," sambar Susi.

"Saya bicara sudah dipotong, maksud saya Bu Susi ini dikenal sebagai tukang menenggelamkan  kapal," lagi Imam menggoda Susi.

"Saya ini sudah biasa di bully, termasuk seperti ini," kata Susi merujuk ke pernyataan Imam.

Susi mengaku sudah biasa dirisak baik oleh media maupun oleh politisi. "Di sini tidak senang kalau ada orang yang bekerja bagus. Kalau nggak diplintir ya di-bully," tuturnya.

Dalam kesempatan itu Susi juga mengeluhkan minimnya apresiasi atas prestasi kementeriannya yang terus menunjukkan tren positif seperti illeggal fishing yang terus menurun, produksi ikan meningkat dan keberlanjutan ekosistem laut.

"Negara ini telah melakukan moratorium kapal asing. Jadi yang menangkap ikan di laut kita tidak lagi kapal asing tapi semuanya kapal milik Indonesia," ujarnya.

Susi menuturkan, penenggelaman kapal di laut lepas sebagai efek jera. Setidaknya sudah 488 kapal yang ditenggelamkan.

"Penenggelaman itu perlu juga sebagai show of force biar dramatis," ujarnya.

Menurut Susi, menangkap ikan itu soal kedaulatan dan keberlanjutan.

"Karena itu kini yang menangkap ikan kapal Indonesia. Kalau asing silakan yang membuat pabriknya," ujar Susi Pudjiastuti.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES