Indonesia Positif

Dokter ACT Bantu Anak-Anak di Gaza

Minggu, 10 Februari 2019 - 17:28 | 48.62k
Suplai bantuan obat-obatan dari ACT untuk rumahsakit di Gaza, Palestina cukup membantu paramedis dalam memberikan layanan kepada warga yang terluka. (FOTO: AJP/TIMES Indonesia)
Suplai bantuan obat-obatan dari ACT untuk rumahsakit di Gaza, Palestina cukup membantu paramedis dalam memberikan layanan kepada warga yang terluka. (FOTO: AJP/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, GAZA – Dokter-dokter relawan ACT (Aksi Cepat Tanggap) Palestina tiba di daerah Khan Yunis. Kota di sisi selatan Jalur Gaza itu menjadi daerah tujuan layanan kesehatan ACT sejak akhir Januari lalu.

Dalam aksinya para dokter itu mendatangi sejumlah rumah untuk memeriksa kesehatan para penghuninya, terkhusus anak-anak.

ACT-Suplai-bantuan-obat-obatan-di-GazaPalestina2.jpg

Salah satunya remaja laki-laki yang bernama Rafa. Tubuhnya masih harus ditopang kruk untuk membantunya berjalan. Rafa dan keluarganya adalah salah satu penerima manfaat yang mendapat pelayanan kesehatan ACT.

Bantuan kesehatan musim dingin ACT merupakan implementasi derma masyarakat Indonesia untuk Palestina. Bantuan ini ditujukan bagi masyarakat Palestina prasejahtera.

Pada pelaksanaan bantuan kali ini, relawan medis mengunjungi rumah warga  untuk memeriksakan kesehatan dan memberikan obat sesuai kebutuhan dan membuka layanan di klinik tertentu.

ACT-Suplai-bantuan-obat-obatan-di-GazaPalestina3.jpg

“Program ini dilaksanakan minggu akhir Januari. Di bulan Februari juga akan dilakukan house visit di seluruh wilayah Jalur Gaza,” kata Andi Noor Faradiba dari Global Humanity Response (GHR) – ACT pada TIMES Indonesia.

Selain di Khan Yunis, layanan kesehatan juga dilakukan di sejumlah klinik yang terletak di Gaza Utara dan Kota Gaza. “Ada sekitar 350 pasien yang sudah diperiksa. Penyakit yang banyak ditemukan antara lain flu, radang tenggorokan, batuk, dan peradangan pada saluran pernapasan,” tambah Faradiba.

Musim dingin membuat sejumlah warga di Gaza rentan terserang penyakit. Daya tahan tubuh melemah. Faktor cuaca dan lingkungan tempat tinggal turut menjadi penyebabnya.

Khan Yunis merupakan salah satu daerah pengungsian terbesar di Jalur Gaza. Badan Bantuan dan Pembangunan PBB (UNWRA) menyebut, Khan Yunis adalah rumah bagi lebih dari 87 ribu pengungsi. Karena itu dokter dari ACT sementara dipusatkan membantu warga di Khan Yudis, Gaza Palestina. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES