Peristiwa Nasional

Benda Mirip Kantong Plastik Ditemukan di Langit Tapi Tidak Berbahaya

Jumat, 08 Februari 2019 - 12:17 | 95.35k
Foto: NASA
Foto: NASA

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Benda langit yang misterius, mirip kantong plastik ditemukan para ahli Asteroid dari sisi beberapa belahan negara tengah mengorbit (mengelilingi Bumi). Namun benda yang diberi nama A10bMLZ itu diyakini sampah antariksa dan tidak berbahaya.

Meski tidak berbahaya tetapi mereka bisa menyebabkan gangguan pada satelit dan kendaraan luar angkasa. Contoh pada Agustus 2016 lalu, sampah antariksa membuat lubang sekitar 40 sentimeter di satelit Copernicus Sentinel-1A milik Badan Antariksa Eropa.

Obyek A10bMLZ ini kali pertama ditemukan tim peneliti Asteroid Terrestrial-impact Last Alert System (ATLAS) di Hawaii dan Zwicky Transient Facility di California, AS, pada 25 Januari 2019.

Hari berikutnya, peneliti di Observatorium Northolt Branch Observatories yang berbasis di London, Inggris, juga melihat pada jarak sekitar 293.000 kilometer (182.061 mil) dari permukaan Bumi.

Para ahli meyakini objek tersebut merupakan sampah antariksa buatan manusia, mungkin kertas logam dari sisa-sisa peluncuran roket karena diperkuat dengan bukti yang menunjukkan bahwa orbit A10bMLZ tidak menentu.

Daniel Bamberger dari Northolt Branch Observatories kepada IFL Science menyebutkan objek (A10bMLZ) itu akan memiliki dampak pada Bumi sekitar bulan Juli 2019.

Menurut Daniel Bamberger, obyek tersebut terakhir kali terlihat pada 27 Januari 2019 oleh Peter Birtwhistle di Great Shefford Observatory saat jaraknya sejauh Bumi dari Bulan. "Dalam pengamatannya, objek "kantong sampah" tersebut lebih redup dari pengamatan sebelumnya,"  Bamberger.

Sementara itu badan antariksa Amerika Serikat atau Nasa juga mencatat, bahwa Bumi dikelilingi oleh lebih dari 500.000 sampah antariksa, dan 20.000 diantaranya lebih besar dari bola bisbol yang saat ini tengah mengorbit dengan kecepatan 28.100 kilometer/jam.

"Saya memperkirakan objek kantong plastik A10bMLZ berukuran kecil, mungkin lebarnya hanya beberapa meter dan beratnya kurang dari satu kilogram," tambah Bill Gray di situs Project Pluto. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES