Peristiwa Internasional

Jean-Jacques Savin Berpetualang di Lautan Atlantik Gunakan Gentong

Sabtu, 02 Februari 2019 - 09:07 | 74.81k
Jean-Jacques Savin (71) dalam kapal tak bermesin berbentuk gentong di galangan kapal di Ares, barat daya Perancis, 15 November 2018 lalu. (FOTO: Istimewa)
Jean-Jacques Savin (71) dalam kapal tak bermesin berbentuk gentong di galangan kapal di Ares, barat daya Perancis, 15 November 2018 lalu. (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, PERANCIS – Seorang lelaki asal Perancis, Jean-Jacques Savin (71) berpetualang menyeberangi Lautan Atlantik menempuh jarak 4.500 kilometer dengan sebuah gentong berwarna orange.

Pria ini sedang berusaha memecahkan rekor dengan kendaraan tak bermesin itu. Saat ini ia sudah berada di tengah Lautan Atlantik. Ia berangkat dari El Hierro di Kepulauan Canary, lepas pantai Spanyol 38 hari lalu dan berharap dalam waktu tiga bulan ia tiba di kepulauan Karibia.

Gentong yang dijadikan kendaraan Jean-Jaquez Savin ini berbentuk kapsul. Panjangnya tiga meter, bergaris tengah dua meter lebih, tidak bermesin dan hanya mengandalkan arus laut serta angin untuk membawanya ke sisi lain Lautan Atlantik.

Selama beberapa bulan Savin membuat kapsul oranye terang berbentuk gentong tersebut dari kayu lapis bersaput resin yang cukup kuat untuk menahan hantaman gelombang konstan dan kemungkinan serangan paus orca.

Menurut Savin, sejauh ini kecepatan perjalanannya adalah dua sampai tiga kilometer per jam.

Kapsul unik itu dilengkapi dapur kecil, panel sinar surya untuk arus listrik, dan tempat tidur yang dilengkapi dengan sabuk pengaman agar ia tidak terlempar saat laut bergelombang.

Kata Savin, biaya perjalanannya melintas lautan Atlantik itu mencapai $65 ribu yang dibayar oleh perusahaan pembuat tong Perancis dan juga dari sumbangan lain. Ia berbekal foie gras dan beberapa botol anggur, memulai pelayaran melintasi Samudera Atlantik di dalam gentong.

Selama berlayar, Savin akan menjatuhkan penanda di laut untuk membantu pakar kelautan mempelajari arus. Savin sendiri akan dicermati dokter guna mengetahui efek kesendirian dalam tempat sempit. Ia juga akan mengunggah kabar setiap hari termasuk koordinat GPS yang melacak perjalanannya di Facebook.

Jean-Jacques Savin menggambarkan,  perjalanannya menggunakan gentong di Lautan Atlantik ini sebagai persimpangan di mana manusia bukan kapten kapalnya, tetapi penumpang lautan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Widodo Irianto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES