Ekonomi

Kerajinan Anting dari Kerang Asal Bali Diminati Pasar Luar Negeri

Minggu, 27 Januari 2019 - 15:39 | 250.52k
 H. Madhana saat membuat anting dari bahan kerang dan resin, Minggu (27/1/2019).(FOTO Khadafi/TIMES Indonesia)
H. Madhana saat membuat anting dari bahan kerang dan resin, Minggu (27/1/2019).(FOTO Khadafi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, DENPASARKerajinan anting yang unik dari bahan kerang dan resin ternyata banyak diminati oleh pelanggan luar negeri. Seperti kerajinan anting yang dibuat oleh H. Madhana.

Warga asal  Pulau Ra'as, Desa Poteran, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur ini sudaah 30 tahun menjadi perajin hiasan dari kerang.

Ditemui di tempat tinggalnya, di Jalan By Pass Ngurah Rai, Desa Kedonganan Timur, Kuta, Bali, Madhana bercerita mengenai awal usahanya.

"Saya sudah 30 tahun menjadi kerajinan anting, kalung dan gelang ini. Awalnya coba-coba ternyata banyak yang suka," ucapnya, Minggu (27/1/2019).

Kerajinan-Anting-a.jpg

Bapak dua anak ini, menceritakan untuk membuat kerajinan anting, bahan kerangnya, ia pesan dari Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Kalimantan.

"Ada jenis kerang sempeng, koral, kerang kulit mutiara, bikong, bahanya ada yang dari Lombok dan Kalimantan," imbuhnya.

Madhana juga mengungkapkan, untuk proses membuat antingnya yang keren tersebut. Awalnya, kerang dikupas mengunankan mesin dinamo hingga kulit kerang halus. Selanjutnya, ditandai bentuk dengan mengunakan spidol, lalu di potong sesuai bentuk. 

Setelah proses tersebut selesai, kemudian kerang-kerang tersebut dicetak dengan dicampur bahan resin, lalu dijemur sampai kering.

Setelah kering, kemudian di ampelas sampai halus dan dipoles sampai menggkilat. Kemudian, dilobangi menggunakan mesin bor dan lalu diberi gantungan anting.

Kerajinan-Anting-b.jpg

"Sebagai ada juga yang polosan dari bahan kerang saja. Tapi ada juga yang dikasih bahan resin biar lebih bagus," ujar Madhana.

Dalam sehari, Madhana bisa membuat 200 pasang anting dari berbagai model sesuai pesanan pelanggan. Untuk kisaran harga antingnya tergantung modelnya. Ia patok dari harga Rp 3.500 rupiah sampai Rp 5000.

"Untuk pesanan ada dari beberapa Art Shop disini. Tapi ada juga yang di ekspor oleh mereka (pelanggan), ke Jerman, Australia, Argentina dan Jepang. Kalau saya kan cuma buat," ujarnya.

Madhana menjelaskan untuk bulan ini ia mendapat orderan dari pelanggan art shop sebanyak 5000 buah, mulai dari anting, gelang sampai kalung yang akan diekspor ke negera Jerman. 

"Kalau pendapatan sebulan kadang bisa dapat Rp 5 juta, atau Rp 3 juta. Iya cukuplah buat kehidupan sehari-hari buat makan anak dan istri," ungkapnya.

Madhana juga mengatakan, untuk kerajinan buatannya sudah mulai ramai orderan sejak tiga bulan yang lalu. Namun, di bulan-bulan sebelumyan orderannya sempat sepi.

"Alhamdulillah untuk saat sekarang mencukupi. Tiga bulan ini sudah sangat mencukupi. Harapannya semoga terus orderan lancar, biar nggak mandek-mandek lagi," tuturnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Bali

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES