Soal Moderator Debat Pilpres 2019, KPU RI Harus Berani dan Jangan Terjebak

TIMESINDONESIA, JAKARTA – KPU RI (Komisi Pemilihan Umum) diminta agar lebih berani menentukan moderator debat pilpres 2019. Adapun moderator yang akan dipilih tentunya orang yang layak dan pantas untuk memandu jalannya debat Pilpres 2019 kedua 17 Februari mendatang.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Indopolling Network Jakarta, Wempy Hadir. Menurutnya, KPU RI adalah pihak yang berhak mengatur soal penyelenggaraan debat pilres 2019.

"KPU mesti lebih berani untuk menentukan siapa moderator," kata Wempy saat dihubungi TIMES Indonesia, di Jakarta, Rabu (23/1/2019).

Sebelumnya, KPU RI mempertimbangkan nama presenter Najwa Shihab sebagai moderator yang akan memandu debat pilpres 2019 yang kedua.

Namun pertimbangan itu ditolak oleh Badan Pemenangan Nasional (BPN) duet Prabowo-Sandi lantaran Najwa dianggap sebagai orang yang tidak netral dan terindikasi berpihak.

Wempy pun menyayangkan sikap BPN tersebut. Menurutnya, publik sudah menanti debat yang lebih hidup dan berkualitas dibandingkan dengan debat perdana, Kamis (17/1/2019) lalu.

"Mengaca dari debat yang pertama, kita tentu membutuhkan perbaikan alur debat serta moderator yang lebih dinamis dan menguasai materi debat," ujar dia.

"Debat yang berkualitas hanya bisa dipandu oleh orang yang paham isu-isu yang diangkat dalam debat tersebut serta mampu mengatur lalu lintas debat," sambung Wempy.

Dirinya berharap KPU RI tidak terjebak dengan sikap ataupun usulan dari tim kampanye masing-masing kandidat. Sebab lanjutnya, jika meminta pendapat dari kedua pasangan capres dan cawapres, maka KPU RI tidak akan menemukan moderator debat pilpres 2019 yang berkualitas. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement