Ekonomi

Harga Buah Naga Anjlok, DTPHP Kabupaten Malang Janji Bantu Petani

Rabu, 23 Januari 2019 - 12:58 | 139.29k
ILUSTRASI - Buah Naga. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)
ILUSTRASI - Buah Naga. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Anjloknya harga buah naga yang merugikan petani, direspon Dinas Tanaman Pangan dan hortikultura (DTPHP) Kabupaten Malang.

DTPHP Kabupaten Malang berjanji melakukan pendampingan terhadap petani buah naga.

“Untuk petani buah naga maupun tanaman hortikultura perkebunan lainnya, perlu difasilitasi pengolahan hasil pertanian pasca panen. Seperti melibatkan perusahaan swasta untuk mengolah hasil perkebunan, salah satunya buah naga,” ujar Kepala DTPHP Kabupaten Malang Dr Budiar Anwar kepada TIMES Indonesia, Rabu (23/1/2019).

TIMES-Indonesia-DTPHP-Kabupaten-Malang-Dr-Budiar-Anwar.jpgKepala DTPHP Kabupaten Malang Dr Budiar Anwar. (FOTO: Istimewa)

Lebih lanjut dia menjelaskan, buah naga tidak hanya dikonsumsi biasa. Melainkan bisa diolah lebih luas lagi seperti menjadi minuman dan kripik buah naga.

“Tentunya kami upayakan supaya pihak swasta mewadahi para petani buah naga tersebut supaya mengembangkan hasil pertanian untuk diolah menjadi aneka produk,” kata dia.

Mantan Kabag Humas dan Protokol Kabupaten Malang ini melanjutkan, pengolahan hasil pertanian buah naga maupun produk hortikultura perkebunan lainnya sudah pernah dia suarakan di Kementerian Pertanian.

Namun, diakuinya masih belum mendapat respon yang positif.

“Kalau pertanian buah naga dapat diolah oleh pihak swasta untuk menjadi aneka produk, maka harga buah naga tidak anjlok seperti sekarang.  Hal itu sudah saya sampaikan kepada Dirjen Hortikultura, namun saat ini masih diprioritaskan buah import,” keluhnya.

Kendati demikian, mantan Staf Ahli Bupati Malang ini tetap berupaya untuk memberikan pendampingan kepada petani buah naga di Kabupaten Malang supaya dapat berkembang dan keluar dari masalah anjloknya harga buah naga saat ini.

“Intinya itu tadi, harus ada pihak swasta yang membantu mengolah hasil pertanian buah naga. Kemudian para petani buah naga juga harus dibekali ilmu tentang peningkatan teknologi pertanian, supaya mereka juga bisa mengembangkan buah naga menjadi aneka produk secara mandiri,” kata Kepala DTPHP Kabupaten Malang tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES