Ecoton Dorong PT Unicharm Indonesia Kembangkan Popok Ramah Lingkungan
TIMESINDONESIA, BATU – Didukung 36 lembaga dari 12 negara, Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton), sebuah lembaga swadaya masyarakat yang konsen di bidang lingkungan mendorong PT Unicharm Indonesia untuk mengembangkan eco-friendly diapers product (popok ramah lingkungan).
Dorongan ini dikemukakan Ecoton lewat surat yang dikirim ke Presiden Director PT Unicharm Indonesia, Yuji Ishii yang berkantor di Ngoro Industrial Park, Mojokerto.
Dalam surat yang ditandatangani Director Ecoton Foundation, Prigi Arisandi tertanggal 16 Januari 2019 ini, Ecoton mendesak Unicharm membuat popok yang ramah lingkungan.
“Ada lima hal yang harus diperhatikan oleh Unicharm dalam produksi popoknya yakni melakukan reducing, redesigning, collecting, collaborating, dan evacuating,” ujar Prigi kepada Timesindonesia.co.id.
Ecoton mengharapkan popok yang dibuat oleh Unicharm ini dikurangi secara bertahap kemudian diganti dengan bahan yang tidak berbahaya.
Ecoton juga meminta kepada PT Unicharm untuk meredesain popok merek Mamypoko agar mudah didaur ulang menggunakan bahan ramah lingkungan tidak mengandung polimer berbahaya
PT Unicharm juga harus membuat tempat pembuangan khusus untuk popok di setiap daerah yang dilalui sungai Brantas dan di daerah strategis lainnya, serta di dekat jembatan yang sering dibuat untuk membuang sampah.
Unicharm bisa berkolaborasi dengan petugas berwenang setempat di 15 kota yang dilalui Sungai Brantas untuk mengembangkan tempat sebagai penampung dan pengolah popok bekas.
Produsen popok ini juga harus melakukan langkah evakuasi dengan melakukan pembersihan popok secara teratur di DAS Sungai Brantas yang melintasi 15 kota dengan melibatkan kelompok masyarakat lokal dan pemerintah desa dan pemerintah daerah.
Dorongan ini dilayangkan Ecoton karena NGO telah melakukan program evakuasi popok dan melakukan pembersihan limbah popok di sungai-sungai di Jawa Timur dan Jawa Tengah terutama di Das Brantas sejak bulan Juli tahun 2017.
“Kami menemukan bahwa komposisi limbah tumpukan sampah di tepi sungai sepanjang
Sungai Brantas meliputi 37% popok bekas, 42% plastik lainnya seperti kantong plastik, sedotan, sachet makanan, plastik botol dan peralatan plastik, dan 21% sampah organik,” ujar Prigi dalam suratnya.
Program Evakuasi Popok ini telah dilakukan di 15 kota / kabupaten di DAS Brantas, seperti di Jakarta, Surabaya, Mojokerto, Gresik, Batu, Jombang, Malang dan Pasuruan.
Karena itulah dengan dukungan 36 lembaga dari 12 negara, Ecoton mendorong PT Unicharm Indonesia untuk mengembangkan popok ramah lingkungan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |
Sumber | : TIMES Batu |