Peristiwa Daerah

BPJS Ketenagakerjaan Kaji Perubahan Jaminan Sosial Kecelakaan Kerja

Selasa, 22 Januari 2019 - 17:01 | 18.97k
Pembukaan seminar Asian Workers’ Compensation Forum (AWCF) Tahun 2019 yang diselenggarakan di Nusa Dua Bali, Selasa (22/1/2019).(FOTO Khadafi/TIMES Indonesia).
Pembukaan seminar Asian Workers’ Compensation Forum (AWCF) Tahun 2019 yang diselenggarakan di Nusa Dua Bali, Selasa (22/1/2019).(FOTO Khadafi/TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, BADUNGBPJS Ketenagakerjaan tengah mengkaji perubahan jaminan sosial kecelakaan kerja.

Hal tersebut dibahas dalam seminar Asian Workers Compensation Forum (AWCF) Tahun 2019 yang diselenggarakan di Nusa Dua Bali, Selasa (22/1/2019).

Agus Susanto, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan mengatakan bahwa saat in berbagai negara di dunia melakukan perubahan jaminan sosial kecelakaan kerja.

TIMES-Indonesia-BPJS-Ketenagakerjaan-Jaminan-Sosial-Kecelakaan-Kerja-2.jpg

Hal tersebut seiring dengan perubahan pola kerja di era digital menuju revolusi industri.

"Kami mengundang seluruh anggota AWCF di Bali untuk duduk bersama, mengikuti seminar, sharing pengalaman dan pengetahuan terkait dengan implementasi jaminan sosial ketenagakerjaan dalam kaitannya dengan era digital sekarang. AWCF ini adalah organisasi asosiasi social security kecelakaan kerja di Asia yang mana kita fokus untuk memberikan layanan kecelakaan jaminan kerja," kata Agus.

Agus juga menjelaskan, saat ini negara-negara Asia dihadapkan pada suatu perubahan yang sangat cepat karena revolusi industri 4.0.

Menurutnya, perubahan tersebut sangat berpengaruh pada sistem jaminan sosial pada kecelakaan kerja.

"Oleh karena itu pada AWCF kami mengundang seluruh anggota untuk datang sama-sama memikirkan strateginya dan antisipasinya dan membangun sebuah kerja sama yang kokoh di antara sesama anggota AWCF untuk mengantisipasi tren perubahan tersebut," ujarnya.

Dia percaya bahwa seluruh anggota AWCF menyadari adanya kehadiran revolusi industri 4.0 ini. Kondisi mengubah semua tatanan kehidupan masyarakat. Dampaknya, landscape jaminan sosial ikut berubah. Begitu juga landscape ketenagakerjaan.

"Sehingga mau tidak mau social security atau jaminan sosial harus mengadopsi dan menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut. Harapan kami dengan melakukan seminar dan kerja sama ini kita bisa memperkuat antara anggota, kemudian juga sharing sesama anggota dan membangun ide dan inovasi baru untuk bisa meningkatkan pelayanan kepada seluruh bagi para peserta dari masing-masing social securty di negara masing-masing," jelas dia.

Selain itu, perubahan tersebut membuat ekspetasi dari perserta jamian sosial kecelakaan kerja juga berubah. Sehingga mau tidak mau penyelenggara jaminan ketenagakerjaan juga melakukan perubahan. 

"Kami ingin mendengar dari teman-teman negara lain bagaimana best practice di negara masing-masing dan bagaimana mereka melakukan antisipasi terhadap perubahan tersebut Ini sangat penting, karena jika tidak ini akan terjadi gap antara ekspetasi peserta dengan layanan yang diberikan oleh jaminan sosial," tutur Agus Susanto, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Bali

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES