Pendidikan

Polbangtan Malang Manfaatkan PGPR sebagai Sumber Energi Terbarukan

Selasa, 22 Januari 2019 - 16:47 | 120.82k
Mahasiswa Polbangtan Malang melakukan praktikum Rekayasa Produk Pertanian, mencoba memperbanyak Plant Promoting Rhizobacteria (PGPR). (FOTO: Humas Polbangtan Malang for TIMES Indonesia)
Mahasiswa Polbangtan Malang melakukan praktikum Rekayasa Produk Pertanian, mencoba memperbanyak Plant Promoting Rhizobacteria (PGPR). (FOTO: Humas Polbangtan Malang for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANGPolbangtan Malang berhasil mengembangkan Rhizobakteri atau yang lebih popular disebut Plant Promoting Rhizobacteria (PGPR), untuk mengolah limbah sebagai sumber energi terbarukan.

Rhizobakteri ini mampu memacu tumbuh tanaman. Rhizobakteri merupakan kelompok bakteri menguntungkan yang secara aktif mengkolonisasi daerah perakaran. PGPR mempunyai tiga peran utama bagi tanaman yaitu sebagai biofertilizer, biostimulan dan bioprotektan.

Mahasiswa Polbangtan Malang dalam praktikum mata kuliah Rekayasa Produk Pertanian, mencoba memperbanyak PGPR dari berbagai biang PGPR yaitu bonggol pisang, akar bambu, akar jagung, dan akar rumput teki. Bahan-bahan tersebut terbukti kaya akan mikroba yang hidup disekitar perakaran.

Plant-Promoting-Rhizobacteria2.jpg

Media perbanyakan PGPR menggunakan berbagai bahan-bahan limbah diantaranya yaitu, urin ternak, darah hewan yang didapatkan dari RPH, sisa-sisa ikan dari pasar, limbah pengolahan tempe, ekstrak daging bekicot dan keong yang merupakan hama bagi tanaman, serta ekstrak jerohan hewan.

"Fermentor sederhana yang dibuat dari ember bekas cat dimodifikasi untuk memperbanyak PGPR dengan cara fermentasi selama 14 hari," kata Irianti Kurniasari, dosen Polbangtan Malang, Selasa (22/1/2019).

Ia menyebutkan, fermentasi akan berjalan baik jika nilai pH menurun, nilai suhu akan meningkat, serta kerapatan mikroorganisme juga akan meningkat.

Selain parameter itu, mahasiswa juga melakukan penghitungan jumlah mikroorganisme yang hidup dan mati menggunakan alat haemocytometer yang diamati dibawah mikroskop.

Setelah hari ke-14 maka akan tercium aroma seperi tape yang menandakan bahwa perbanyakan PGPR atau Rhizobakteri telah berhasil dilakukan. Penelitian Polbangtan Malang diharapkan mampu mengatasi permasalahan yang terjadi di masyarakat, dengan menghasilkan sumber energi terbarukan(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES