Ekonomi

Harga Buah Naga di Kabupaten Malang Anjlok

Selasa, 22 Januari 2019 - 14:02 | 355.72k
Petani buah naga Teja Wibowo saat menikah buah naga untuk dijual kembali (Foto : Binar Gumilang / TIMES Indonesia)
Petani buah naga Teja Wibowo saat menikah buah naga untuk dijual kembali (Foto : Binar Gumilang / TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Harga jual buah naga di Kabupaten Malang Anjlok dari normalnya Rp 10 ribu per kilogram menjadi Rp 5 ribu per kilogram. Penyebabnya, banyak buah naga yang rusak saat panen, akibat serangan penyakit jamur.

Seorang petani Buah Naga di Desa Palaan, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Teja Wibawa mengatakan, serangan penyakit jamur marak terjadi pada awal tahun 2019 ini.

“Serangan Penyakit jamur membuat banyak buah naga yang rusak. Apabila kami panen sebanyak 100 kilogram, ada 75 kilogram buah naga yang rusak. Sedangkan hanya 25 kilogram buah naga dengan kondisi yang baik,” ujarnya kepada TIMES Indonesia, Selasa (22/1/2019).

Lebih lanjut dia menjelaskan, penyakit jamur membuat kulit buah naga menjadi rusak berwarna coklat kehitaman seperti membusuk. Kondisi ini membuat pedagang maupun pembeli enggan membelinya.

“Saya bersama petani buah naga lainnya harus memilah antara buah naga yang rusak dengan yang tidak rusak. Hasilnya, banyak buah naga yang rusak dan tidak layak jual akibat membusuk,” tuturnya.

Akibat banyaknya buah naga yang rusak dan harga jual rendah hasil panen yang didapatkan tidak mencukupi biaya produksi.

Teja menyebutkan, luas lahan buah naga yang digarapnya sebesar 1 hektar dan terdapat 800 batang tanaman buah naga. Sedangkan satu sak pupuk organik diperuntukan empat batang tanaman buah naga.

“Satu sak pupuk organik seharga Rp 59 ribu. Belum biaya lainnya seperti melakukan penyiraman tanaman dan biaya digunakan untuk panen,” keluhnya.

Apalagi selama ink dalam mengembangkan pertanian buah naga pihaknya belum mendapat pendampingan dari Dinas Pertanian.

“Tentunya saya berharap peran aktif pemerintah untuk mengatasi permasalahan ini. Setidaknya pemerintah melakukan pendampingan kepada para petani untuk mencari solusi dalam mengatasi jamur pada tanaman buah naga ini,” ucapnya.

Apalagi dia baru mengalami serangan jamur pada buah naga pada awal tahun 2019 ini.

“Saya bersama petani lainnya tidak tahu asal muasal jamur ini. Sejak tahun 2002 kami mengolah tanaman pertanian buah naga ini, baru sekarang terserang penyakit jamur,” keluh petani buah naga tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES