Ahok Tidak Ingin Dijemput, Menunjukkan Dirinya Negarawan Sejati

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kepala Divisi Pusat Penelitian Politik Nasional LPI, Irine Hiraswari Gayatri, menanggapi surat terbuka mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama atau Ahok, yang di tujukan kepada seluruh loyalis dan Ahoker untuk tidak menjemputnya ke penjara.

Itu menunjukan kalau Ahok dalah sosok negarawan sejati. 

Menurut Irine, Ahok tidak mau ada euforia dari para loyalisnya atau para Ahoker di saat dirinya bebas dari penjara.  

Irine menyarankan, kalaupun para loyalisnya masih ingin merayakan kebebasan Ahok, sebaiknya adakan doa bersama saja di waktu yang berbeda. 

"Ya acara sederhana saja bisa berdoa, di rumah, saya kira lebih baik daripada pengumpulan massa," kata Irine saat dihubungi TIMES Indonesia di Jakarta, Selasa (22/1/2019).

Irine mengingatkan pada pendukung, agar lebih banyak bersukur lagi dan mengambil pelajaran dari sikap bijak yang diberikan oleh Ahok. 

"Yang penting bersyukur dan ingat hal-hal baik dari Ahok untuk dijadikan pelajaran," lanjutnya. 

Irine berharap, dengan kebebasan yang didapat tersebut bisa membuat Ahok semakin semangat lagi untuk membangun bangsa.

 "Semoga bisa berbuat banyak kembali untuk bangsa," ujar Irine Hiraswari Gayatri, Kepala Divisi Pusat Penelitian Politik Nasional LPI. 

Sebagai informasi sebelumnya Ahok diumumkan akan bebas pada tanggal 24 Januari 2019. Oleh Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas satu 1 Cipinang Dwi Andhika Prasetyo. Waktu bebas Ahok tersebut diperoleh setelah mendapat remisi Natal selama satu bulan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement