Peristiwa Daerah

Wali Kota Rukmini:  Saya Tegar, Jabatan Bukan Warisan Nenek Moyang

Senin, 21 Januari 2019 - 21:12 | 181.17k
Wali Kota Probolinggo, Rukmini (foto: Jhon Welly for TIMES Indonesia)
Wali Kota Probolinggo, Rukmini (foto: Jhon Welly for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Sebagai Wali Kota Probolinggo, Rukmini menangis saat upacara bendera di halaman Pemkot Probolinggo, Senin (21/2019). Itu adalah upacara terkahirnya sebelum lengser pekan depan. Tapi pada wartawan, *Rukmini* mengaku tegar karena jabatan bukan warisan nenek moyang. 

Rukmini mengatakan, wali kota merupakan jabatan politik yang cuma dibatasi lima tahun. Wali kota merupakan pejabat negara. "Saya tegar, karena jabatan bukan warisan nenek moyang," katanya di halaman rumah dinas.

Rukmini merupakan Wali Kota Probolinggo periode 2014-2019. Ia 'meneruskan' kepemimpinan suaminya, HM Buchori, yang menjabat sebagai Wali Kota Probolinggo periode 2004-2009 dan periode 2009-2014.

Rukmini mengatakan, HM Buchori dielu-elukan masyarakat dengan gayanya yang suka blusukan. Masyarakat merasa tersanjung.

Menurutnya, hal itu tak lepas dari sosok HM Buchori yang hadir di era peralihan sistem penentuan wali kota. Dari yang semula pemilihan tidak langsung menjadi langsung.

"Di masa saya, masyarakat sudah biasa. Tidak tersanjung lagi," kata Rukmini yang akan mengakhiri jabatan Wali Kota Probolinggo pada 28 Januari 2019. 

Rukmini mengatakan, saat ini masyarakat tak bisa menerima bantuan terus-menerus, sesuai aturan yang dibuat pemerintah pusat. Tak seperti dulu.

"Ini untuk membiasakan masyarakat agar tidak manja dan menjadi sangat bergantung kepada pemberian," ujarnya.

Rukmuni mengakui, selama menjabat wali kota, dirinya menghindari acara-acara masyarakat seperti pengajian di malam hari, agar berkonsentrasi di pemerintahan. 

"Saya hindari, takut kebanyakan. Sampai akhirnya, saya tidak dapat undangan lagi," kata wali kota yang suka menghadiri sendiri undangan pemerintah pusat ataupun provinsi ini. 

Sebagai pejabat, Rukmini mengaku di pikirannya hanya ingin profesional dan amanah. Hal itu juga yang ia inginkan dari PNS di lingkungan Pemkot Probolinggo. Tak ada korupsi, tak ada pungli, dan tak ada jual beli jabatan.

Kepada PNS, Rukmini berpesan agar melaksanakan program yang tertuang dalam APBD 2019 sebaik-baiknya, sebenar-benarnya dan sejujur-jujurnya. "Insyaallah Wali Kota Probolinggo terpilih akan memantau," katanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Muhammad Iqbal
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Probolinggo

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES