Peristiwa Nasional

Abah Ma'ruf Amin: Presiden RI Jokowi Sosok Pencinta Ulama dan Santri

Senin, 21 Januari 2019 - 16:39 | 23.64k
Cawapres KH Ma'ruf Amin dalam acara Istigasah Kubro di GOR Serang, Banten. (FOTO: Monang Sinaga dor TIMES Indonesia).
Cawapres KH Ma'ruf Amin dalam acara Istigasah Kubro di GOR Serang, Banten. (FOTO: Monang Sinaga dor TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Cawapres nomor urut 01, Abah Ma'ruf Amin menyebut, bahwa Presiden RI Jokowi sebagai sosok pemimpin yang mencintai ulama dan santri.

Menurutnya, selama ini ulama dan agama hanya dijadikan sebagai komoditas politik, tetapi di bawah pemerintahan Jokowi, ulama sangat dihargai. 

"Pak Jokowi orang baik, tetapi dibilang antiislam. Padahal kan beliau ambil wakilnya dari kiai. Beliau mencintai kiai, mencintai Islam," kata KH Ma'ruf Amin, kepada ratusan peserta Istigasah Kubro bersama warga Banten di GOR Serang, Senin (21/1/2019).

Abah, sapaan akrab mantan Rais Aam PBNU ini melanjutkan, bukti Jokowi menghargai ulama dan islam adalah penetapan Hari Santri Nasional pada 22 Oktober.

Ia menilai, penetapan hari besar nasional itu bukan sekadar peringatan semata, melainkan kemenangan bagi umat Islam khususnya ulama dan santri. 

Menurutnya, hari tersebut kembali mengingatkan peranan santri dan ulama terhadap mempertahankan kemerdekaan bangsa kepada masyarakat.

"Itu peristiwa penting karena baru saja Indonesia merdeka pada Agustus, tetapi Oktober, Belanda datang lagi mau menjajah," lanjut KH Ma'ruf. 

Saat itu, usia Indonesia baru dua bulan dan kekuatan angkatan bersenjata serta kepolisan belum terkonsolidasikan dengan baik. Melihat itu, pendiri Nahdlatul Ulama Hasyim Ashari mengeluarkan fatwa kepada umatnya, melawan penjajah hukumnya fardu ain. 

"Ditindaklanjuti PBNU dengan mengeluarkan resolusi jihad yang mendorong perlawanan para santri sehingga terjadi perang 10 November di Surabaya. Dan alhamdulillah penjajah bisa diusir. NKRI telah diselamatkan. Kalau tidak, habislah NKRI itu," jelasnya.

Ketua umum nonaktif Majelis Ulama Indonesia ini mengatakan, sejarah akan peranan santri dan ulama hampir dilupakan masyarakat Indonesia. Beruntung, kata Ma'ruf, Jokowi menetapkan Hari Santri Nasional. 

"Baru dua tahun yang lalu ditetapkan Hari Santri Nasional oleh Bapak Joko Widodo. Berarti beliau mencintai ulama dan santri," tandas Abah Ma'ruf Amin, yang tak lain adalah cawapres pendamping capres petahana Presiden RI Jokowi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES