Kesehatan

Waspadai Enam Penyebab Nyeri Dada saat Olahraga

Senin, 21 Januari 2019 - 06:15 | 361.44k
Ilustrasi - Nyeri dada saat olahraga (Foto: hellosehat.com)
Ilustrasi - Nyeri dada saat olahraga (Foto: hellosehat.com)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Saat sedang olahraga, ada sebagian orang yang tiba-tiba mengalami nyeri dada. Banyak orang sering mengira kalau nyeri dada saat olahraga disebabkan karena serangan jantung. Padahal, belum tentu. Ada banyak kondisi lain yang bisa jadi penyebabnya, mulai dari yang ringan hingga parah sekalipun.

Berikut adalah penyebab paling umum mengapa dada Anda terasa sakit saat berolahraga, dilansir dari Hello Sehat.

1. Otot Tegang

Tulang di sekitar dada dan rusuk Anda diselimuti oleh banyak otot interkostal. Tanpa Anda sadari, berolahraga dengan kecepatan atau intensitas yang tinggi ternyata bisa menyebabkan otot di sekitar dada menegang. Akibatnya, Anda mengalami nyeri dada saat olahraga.

Biasanya kondisi ini disebabkan karena Anda melakukan teknik yang salah ketika olahraga angkat beban, pull up atau squat. Tak hanya itu, Bahkan, dehidrasi atau kekurangan elektrolit di tubuh juga bisa menyebabkan otot di sekitar dada menegang.

2. Gangguan Pencernaan

Anda mungkin tidak pernah mengira kalau nyeri dada yang Anda rasakan saat olahraga bisa disebabkan karena gangguan pencernaan.

Salah satu masalah pencernaan yang paling sering menyebabkan nyeri dada adalah heartburn, yang terjadi ketika asam lambung naik sampai ke kerongkongan. Kondisi ini umumnya terjadi setelah Anda mengonsumsi makanan yang memicu asam lambung naik sebelum berolahraga.

3. Asma

Nyeri dada saat olahraga yang sering Anda alami bisa jadi disebabkan karena asma yang Anda derita. Namun, tak semua orang dengan penyakit asma lantas pasti mengalami kekambuhan gejala ketika berolahraga.

Beberapa orang yang tidak memiliki riwayat asma bahkan juga bisa mengalami gejala asma (seperti sesak napas dan mengi) hanya saat mereka berolahraga.

4. Angina

Angina pectoris, atau yang lebih dikenal dengan angina (angin duduk) adalah rasa tidak nyaman yang disertai dengan nyeri intens di dada. Pada dasarnya kondisi ini bukanlah penyakit, tapi merupakan gejala dari penyakit jantung, seperti penyakit jantung koroner. Olahraga intensitas tinggi dan stres dapat memicu kondisi ini pada mereka yang memiliki penyakit jantung koroner.

Kurangnya suplai darah yang sampai ke jantung mengakibatkan semakin sedikitnya oksigen yang dibawa ke jantung untuk memompa darah. Akibatnya, Anda akan merasa sesak, nyeri, atau sakit di dada seperti ditusuk-tusuk. Nyeri dada yang dirasakan terkadang bisa menjalar ke lengan, leher, rahang, bahu, atau punggung sebelah kiri.

5. Kardiomiopati hipertrofik

Kardiomiopati adalah suatu penyakit genetik yang menyebabkan terjadinya penebalan tidak normal di otot-otot jantung.

Saat berolahraga, semua otot ikut bergerak. Termasuk otot jantung. Ketika berolahraga dengan intensitas tinggi, otot jantung seseorang yang memiliki riwayat penyakit kardiomiopati akan semakin menebal. Penebalan ini membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa oksigen sehingga aliran listrik menjadi terganggu.

Kondisi tersebut dapat menyebabkan pusing, kliyengan, sesak napas, dan bahkan nyeri dada saat olahraga. Dalam kasus yang parah, seseorang mungkin juga mengalami serangan jantung bahkan henti jantung mendadak saat berolahraga karena dipicu kardiomiopati.

6. Serangan jantung

Nyeri dada saat olahraga dapat disebabkan oleh serangan jantung alias infark miokard. Serangan jantung terjadi ketika otot jantung mengalami kerusakan karena tidak bisa mendapatkan darah yang kaya oksigen.

Salah satu ciri umum serangan jantung adalah nyeri dada di sebelah kiri secara tiba-tiba dengan rasa sakit yang hebat. Nyeri dada ini dideskripsikan seperti adanya tekanan, remasan, atau rasa sesak di dalam rongga dada. Jadi jangan sepelekan nyeri dada saat olahraga, ya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES