Peristiwa Internasional

Pipa Bahan Bakar Meledak 73 Orang Meninggal di Meksiko

Minggu, 20 Januari 2019 - 13:36 | 43.80k
Lokasi meledaknya pipa bahan bakar di Meksiko dijaga petugas keamanan. (Foto: REUTERS/Mexican National Defence Secretary)
Lokasi meledaknya pipa bahan bakar di Meksiko dijaga petugas keamanan. (Foto: REUTERS/Mexican National Defence Secretary)

TIMESINDONESIA, MEXICO – Sedikitnya 73 orang terenggut nyawanya dan puluhan lainnya terluka di Tlahuelilpan, negara bagian Hidalgo, Meksiko , menyusul pipa bahan bakar meledak, Jumat (18/1/2019) malam.

Kejadian itu didahului dengan ratusan orang, mulai dari yang tua hingga anak-anak menyerbu pipa bahan bakar yang bocor. Ada yang membawa tangki dan lainnya mengisi tangki kendaraan mereka. Saat itu mendapatkan bahan bakar di POM Bensin sedang sulit.

Hiruk pikuk manusia yang sedang mewadahi bahan bakar dari pipa yang bocor itu, tiba-tiba berubah menjadi jerit tangis dan teriakan minta tolong karena tempat itu meledak dan terbakar.

Api menjilat kemana-mana tak terkecuali ke tubuh-tubuh orang tua dan anak-anak.

Seorang saksi mata, Isaias Garcia ingat betul bagaimana ketika orang-orang itu ramai menyerbu pipa yang bocor untuk mengisi bahan bakar kendaraan mereka.

"Tapi beberapa saat kemudian ratusan orang itu berhamburan ke segara arah. Ledakan terdengar, dan dalam sekejap menyambar pakaian serta melukai mereka. Beberapa orang berlarian, terbakar, dan menjerit," kata Garcia seperti dikutip Reuters.

Seorang wartawan lokal, Veronica Jimenez juga mengungkapkan hal yang sama. Ia tiba di lokasi kejadi beberapa saat sebelum peristiwa ledakan terjadi. Ia. Menyaksikan lebih dari 300 orang seperti sedang "pesta" mengambil.bahan bakar itu.

"Saya melihat keluarga, ada ibu, ayah, anak-anak. Kondisinya seperti pesta. Untuk sesaat kita bisa mendengar betapa bahagianya orang-orang yang datang," katanya kepada Reuters.

Tapi keceriaan itu lenyap dalam sekejap. Orang-orang langsung berlarian ke arah berbeda, menangis dan memohon bantuan. Beberapa dari mereka terbakar.

Petugas forensik datang beberapa waktu setelah peristiwa ledakan itu. Mereka terlihat memasukkan sisa-sisa tubuh manusia yang hangus terbakar ke dalam kantong mayat. Ledakan itu menjadi insiden paling mematikan untuk kecelakaan infrastruktur minyak Meksiko dalam beberapa tahun terakhir.

Gubernur Hidalgo, Omar Fayad menyebutkan, selain 73 orang meninggal, 74 orang lainnya terluka akibat ledakan itu. Bahkan disebutkan,  kondisi korban yang luka itu semakin memburuk lantaran sebagian besar tubuhnya terbakar. Ada pula beberapa korban anak-anak di bawah umur yang akhirnya dipindahkan ke rumah sakit Galveston, Texas karena luka bakar yang parah.

Jaksa Agung Hidalgo, Raul Arroyo pun mengatakan, 54 jenasah dalam kondisi terbakar parah, sehingga butuh waktu lama untuk identifikasi korban.

Ratusan orang berkumpul di pusat kebudayaan, Sabtu sore waktu setempat untuk mendapatkan informasi tentang keluarga yang hilang. Pejabat setempat terus menginformasikan hasil tes DNA untuk identifikasi dan daftar korban yang dibawa ke rumah sakit.

Presiden Meksiko, Lopez Obrador memerintahkan untuk menutup pipa bahan bakar pada akhir Desember lalu. Tindakan keras Obrador terhadap pencurian bahan bakar ini dilakukan untuk mengatasi korupsi di Meksiko. Ia juga ingin menghentikan kebocoran keran ilegal yang menyedot miliaran dolar dari perusahaan minyak negara yang dililit utang, Petroleos Mexicanos (Pemex). (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Widodo Irianto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES