Peristiwa Nasional

Presiden Jokowi Bebaskan Abu Bakar Ba'asyir, JCC: Seharusnya Habib Rizieq Juga Dipulangkan

Minggu, 20 Januari 2019 - 12:47 | 67.24k
Habib Rizieq Shihab. (FOTO: Detik.com)
Habib Rizieq Shihab. (FOTO: Detik.com)

TIMESINDONESIA, JAKARTAPresiden Jokowi telah membebaskan terpidana kasus terorisme Abu Bakar Ba’asyir, karena alasan kemanusiaan, faktor usia dan kesehatan. Chairman John Caine Center (JCC), Najib Atamimi, mengusulkan kepada Presiden Jokowi untuk juga merekomendasikan memulangkan Habib Rizieq Shihab ke Indonesia.

Mengapa juga harus memulangkan Habib Rizieq? Untuk menepis anggapan publik bahwa Presiden Jokowi tidak melakukan kriminalisasi ulama atau habaib. “Karena duanya, Ustaz Ba’asyir dan Habib Rizieq adalah sama-sama ulama,” katanya, Minggu (20/1/2019) kepada TIMES Indonesia, di Jakarta.

Diketahui, ustaz Abu Bakar Ba’asyir telah divonis 15 tahun penjara oleh Majelis Hakim Pnegadilan Negeri Jakarta Selatan tahun 2011, karena terbukti terlibat dalam gerakan terorisme di Indonesia.

Sementara, kasus Habib Rizieq, di era Presiden Jokowi, sempat ditetapkan sebagai tersangka kasus chat pornografi dan penodaan Pancasila. Namun Rizieq tak kunjung diperiksa karena pergi ke Arab Saudi. Dan akhirnya, kasus yang menimpanya, sudah di SP3, tidak sampai masuk pengadilan. Habib Rizieq pergi ke Arab Saudi, hingga kini belum kembali ke Indonesia.

Langkah yang diputuskan Presiden Jokowi membebaskan Ustaz Abu Bakar Ba’asyir, dinilai sudah benar dan tepat, karena alas an kemanusiaan, usia sudah sepuh dan kondisi sakit-sakitan. Selain itu, juga sebagai bukti Jokowi cinta ulama. Bukan karena kepentingan politik, jelang Pilpres 2019.

“Kebijakan untuk memmulangkan Habib Rizieq juga patut dilakukan. Karena Habib Rizieq adalah seorang ulama, menjadi panutan banyak umat di Indonesia. Apalagi, kasusnya sudah di SP3 oleh pihak kepolisian,” katanya.

Presiden Jokowi kata Najib, bisa mengajak Habib Rzieq untuk bersama-sama membangun Indonesia yang maju, lebih baik, aman, damai, sejahtera dan harmonis.

“Jika ini dilakukan oleh Presiden Jokowi, akan lebih baik dan mendapat apresiasi luar biasa dari rakyat Indonesia yang cinta akan ulama dan habaib,” katanya.

Apa yang dijanjikan Presiden Jokowi soal komitmen menyelesaikan kasus HAM dan kasus hukum yang terabaikan, tidak hanya sekedar janji semata. Namun, mampu merealisasikannya dengan baik dan benar.

“Hal itu yang menjadi harapan semua rakyat. Semua pihak harus diajak untuk berpikir optimis untuk membangun bangsa ini. Tidak lagi ada kelompok yang dimarginalkan dan dinilai sebagai lawan politik,” katanya.

Lawan harus dijadikan kawan untuk kepentingan memajukan Indonesia. Kelompok yang selama ini dinilai mengancam keutuhan NKRI, harus dirangkul dan diajak musyawarah bagaimana menata dan merawat NKRI.

“Karena dengan cara merangkul semua pihak, semua kelompok, akan membawa Indonesia yang maju,” tegas Najib.

Jika hal itu yang dilakukan oleh Presiden Jokowi, pihaknya betul-betul menjadi pemimpin rakyat dan akan negara-negara di dunia akan mengaguminya. Apalagi, kebijakannya berdasarkan kemanusiaan. Menjunjung tinggi HAM.

Dari analisis yang dilakukan JCC, setelah Presiden Jokowi membebasakan Abu Bakar Ba’asyir, diharapkan juga bisa memulangkan Habib Rizieq Shihab ke Indonesia. Hal itu, juga menjadi harapan para ulama dan habaib di Indonesia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES