Tanggapi Jokowi Nyontek Saat Debat Capres, Helmy Faishal: Agar Data Tidak Ngawur
TIMESINDONESIA, LOMBOK TENGAH – Sekjen PBNU, Ahmad Helmy Faishal Zaini angkat bicara terkait calon presiden (Capres) nomor urut 01 Jokowi saat melihat catatan pada kertas yang dibawa ketika debat Pilpres 2019 perdana yang digelar oleh KPU, pada Kamis (17/1/2019) malam. Menurutnya, apa yang dilakukan Jokowi itu sah-sah saja, supaya tidak keliru dalam menyebutkan data.
“Menurut saya, kalau Capres Jokowi nyontek sah-sah aja, itu boleh. Nyontek itu kan hanya menyampaikan data agar tidak salah dan tidak ngawur,” ujarnya, di arena Konferensi ke 13 PWNU NTB, di Lombok Tengah, Sabtu (19/1/2019).
Helmy menilai dalam pelaksanaan debat itu kedua kandidat Capres dan Cawapres masih grogi. Namun dalam penguasaan materi, menurutnya Jokowi lebih matang dibanding Prabowo Subianto.
“Saya melihat keduanya masih garogi. Mungkin karena baru pertama. Masih ada empat debat lagi kan?,” katanya.
“Kalau saya lihat Jokowi penguasaan lapangan lebih matang karena pengalaman. Dalam konteks penguatan materi pak Jokowi lebih matang dibanding Prabowo,” sahut Helmy.
Lebih jauh, ia mengimbau agar Prabowo lebih menguatkan data sebelum berdebat. Menurutnya, beberapa pernyataan Prabowo saat debat, ada yang tidak sesuai dengan data lapangan, seperti luas wilayah Malaysia dan Jawa Tengah atau soal jumlah Parpol yang paling banyak mencalonkan perempuan.
“Saran saya untuk debat Pilpres 2019 berikutnya, Pak Prabowo perlu data lagi, karena saya lihat beberapa data perlu dikoreksi. Kalau perlu bawa contekan tidak apa-apa seperti pak Jokowi,” kata Ahmad Helmy Faishal Zaini. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Yatimul Ainun |
Publisher | : Rizal Dani |
Sumber | : TIMES Mataram |