Pendidikan

Mahasiswa Polbangtan Malang Dibekali Jadi Produsen Susu Sapi

Sabtu, 19 Januari 2019 - 20:56 | 71.70k
Kegiatan praktikum mahasiswa Polbangtan Malang tentang pencegahan penyakit mastitis pada sapi. (FOTO: Humas Polbangtan Malang for TIMES Indonesia)
Kegiatan praktikum mahasiswa Polbangtan Malang tentang pencegahan penyakit mastitis pada sapi. (FOTO: Humas Polbangtan Malang for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANGMahasiswa Polbangtan Malang mendapat pengetahuan dan ketrampilan menjadi produsen susu sapi yang berdaya saing. Pembekalan pengetahuan dan ketrampilan, salah satunya melalui praktikum tentang penyakit pada sapi perah yang menjadi ancaman bagi produsen susu segar.

Dosen Polbangtan Malang, Kartika Budi Utami menjelaskan, susu merupakan salah satu sumber protein hewani yang berperan dalam pemenuhan gizi masyarakat. Sumber utama penyedia susu segar dalam negeri berasal dari sapi perah.

TIMES-Indonesia-Mahasiswa-Polbangtan-Malang-Dibekali-Jadi-Produsen-Susu-Sapi-2.jpg

Saat ini, kata dia, harga susu sapi segar  ditentukan oleh kualitas susu. Artinya kualitas susu menjadi indikator dlm penentuan harga susu oleh industri pengolahan susu (IPS), jadi tidak hanya jumlah produksi susu.

Penyakit yang menjadi ancaman produsen susu sapi segar adalah mastitis atau radang ambing. Kartika menerangkan, disebut ancaman karena memberikan kerugian secara ekonomi, karena produksi dan kualitas susu sapi segar menurun.

Untuk itu, lanjut dia, mahasiswa perlu dibekali dengan praktikum tentang upaya pencegahan mastitis sub klinis (MSK), dengan mengetahui MSK dan mendeteksinya sebelum menjadi mastitis klinis.

"Mastitis klinis diawali dengan mastitis subklinis yang tidak teridentifikasi. Dengan mengetahui MSK sejak dini dapat mencegah mastitis klinis," ujarnya, Sabtu (19/1/2019) di kampus 1 Bedali, Lawang.

Dia melanjutkan, mastitis menyerang ambing yang merupakan "pabrik susu".  Jika pabriknya bermasalah maka susu tidak dihasilkan dengan baik.

Salah satu metode mendeteksi MSK yang dipraktikkan oleh mahasiswa Polbangtan Malang yaitu metode CMT (California Matitis Test).

Perempuan yang akrab disapa Tika ini menuturkan, dengan mempraktikkan salah satu metode uji mastitis subklinis,  mahasiswa sebagai calon produsen memiliki kemampuan untuk mencegah terjangkitnya mastitis di farm yang dikelolanya.

Selain itu, masih kata dia, dengan memahami penyebab dan penularan MSK, akan menstimulus mahasiswa untuk mengembangkan dan menemukan bahan lain sebagai bahan untuk teat dipping (celup puting) menggunakan bahan alami yang tersedia di wilayah mahasiswa.

"Selain itu pemerahan yang tuntas, sanitasi dan manajemen pemerahan yang higienis merupakan upaya pencegahan untuk menekan mastitis subklinis," imbuhnya.

Dia menambahkan, tindakan pencegahan MSK merupakan salah satu upaya menyediakan pemenuhan kesejahteraan bagi ternak.

Guna semakin membekali mahasiswa Polbangtan Malang menjadi produsen susu sapi yang berdaya saing, mereka mendapat tugas membuat vlog materi penyuluhan dan menyampaikan materi perihal pencegahan dan identifikasi masititis subklinis kepada masyarakat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES