Olahraga

Sekjen PSSI: Persiapan Kongres PSSI 2019 Sudah 100 persen

Sabtu, 19 Januari 2019 - 18:39 | 65.88k
Sekjen PSSI Ratu Tisha, saat ditemui di area Kongres Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu (19/1/2019).(FOTO Khadafi/TIMES Indonesia).
Sekjen PSSI Ratu Tisha, saat ditemui di area Kongres Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu (19/1/2019).(FOTO Khadafi/TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, BADUNG – Satu hari menjelang Kongres PSSI 2019 yang akan diadakan di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, pada Minggu (20/1/2019), persiapan kongres telah rampung.

Sekjen PSSI, Ratu Tisha menyampaikan, untuk persiapan kongres sudah 100 persen. Hari ini, para delegasi dan observer sudah datang. Di kongres ini para delegasi agar registrasi online terlebih dahulu. 

"Jadi persiapan sudah lebih baik dari tahun yang lalu dimana delegasi yang datang mendaftar secara manual dan membawa surat mandat. Tapi (sekarang) ini sudah diregistrasi dengan sistem barcode untuk masuk dalam sidang kongres. Jadi mulai registrasi, akreditasi kita jaga lebih baik untuk perserta kongres," ucapnya, Sabtu (19/1/2019) sore.

Tisha juga menjelaskan, untuk materi kongres, sudah cukup muktahir dengan membuat satu set buku aktivitas PSSI selama tahun 2018 sebanyak 268 halaman. 

Dalam buku satu set itu, ada dua dokumen penting. Pertama laporan aktivitas PSSI sebanyak 268 halaman karena di tahun 2018 mengadakan banyak sekali aktivitas.

"Motivasinya untuk pemulihan organisasi setelah PSSI tertidur cukup lama, dilanda konflik cukup lama, saatnya di tahun 2019 kita bangkitkan reputasi internasional dengan mengadakan 10 event internasional dan juga kursus-kursus pelatihan yang meningkat 3 kali lipat," ujar Tisha.

Kemudian, yang nomor dua, adalah bicara tentang program 2019. Nanti, hal itu diputuskan dalam area yang bersinergi dengan international stekeholders dan juga pemerintah. "Hal itu, melanjutkan dari program 2018 yang ada dari program 2019 ini, sesuai visi PSSI tahun 2045, 2018 dan 2019 adalah fase pemulihan organisasi. Artinya pemulihan secara struktural, pemulihan secara aturan-aturan organisasi, dan secara sistem, skema pembinaan usia muda," jelas Tisha.

Menurut Tisha, salah satu program andalan PSSI di tahun 2019, adalah berjenjangnya akademi U-16, U-18 dan U-20. Kemudian nantinya anak-anak U-16 yang terbaik akan dipilih mengikuti program Garuda Select yang saat ini sudah berlatih di Inggris. 

"Ini adalah fondasi pembetukan best player atau indentifikasi best talent, untuk menuju visi PSSI di Olimpiade 2024. Yang kita persiapkan dari 6 tahun sebelumnya," ujarnya.

Terkait persoalan pengaturan skor yang kini menjadi permasalahan di tubuh PSSI. Tisha menjelaskan, bahwa persoalan tersebut sudah ada programnya.

"Jangankan di kongres 2019, di kongres 2018 juga ada salah satu programnya mengenai area integritas dan itu masuknya di area peraturan organisasi. Jadi ini dibahas dalam satu-kesatuan program 2019. Sejak kongres 2018 pun sudah ada area program kerja itu," ujarnya.

Menurut Tisha, tentang persoalan pengaturan skor, salah salah satunya PSSI bekerjasama dengan Genius Sports sebagai supporting data untuk identifikasi potensi atau abnormal macth

Karena di tahun 2018 awal sudah program kerja tersebut dan itu yang akan ditingkatkan. Salah satunya dengan data-data yang sudah ada di Genius Sports yang akan diset up satu unit tersendiri di bawah komite Ad Hoc Integrity yang telah didirikan melalui rapat eksekutif komite PSSI.

"Nantinya telah dibahas juga oleh AFC dan kepolisian RI lewat meeting Minggu lalu. Dan itu merupakan satu pijakan dan bagian besar dari seluruh program 2019. Kita sebagai organisasi olahraga akan melakukan semestinya kita akan lakukan, yaitu menjaga respect, disiplin dan fair play. kita akan mengagendakan untuk integrasi dalam memerangi (pengaturan skor)," ujarnya.

Namun untuk pembentukan tim Ad Hoc, menurut Tisha tidak memerlukan keputusan kongres. Karena komite Ad Hoc sudah berdiri. "Rapat komite eksekutif yang merupakan bantuan komite eksekutif untuk mengambil kebijakan dan membuat produk regulasi. Jadi itu sudah berdiri tidak diperlukan keputusan kongres untuk itu," ujarnya.

"Ketika frame work dan timeline sudah matang yang prediksinya, kita 2 atau 3 kali meeting dengan AFC baru satu kali Minggu lalu. Kemudian baru kita tentukan orang-orangnya, program kerjanya, dan langkah-langkahnya. Jadi hal itu tidak memerlukan keputusan kongres," ujarnya.

Menurut Tisha, tim Ad Hoc sudah terbentuk dan itu sudah tidak perlu keputusan dari kongres PSSI 2019 karena sudah terbentuk. "Jadi itu langsung bagian dari program kerja PSSI. Perlu kita tegaskan lagi tidak hanya tahun ini kita memiliki program itu di tahun 2018 pun itu ada untuk area integrity salah satunya kerjasama dengan Genius sport," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Bali

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES