TIMESINDONESIA, SURABAYA – Nama Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) tak ada di Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf dan Badan Pemenangan Provinsi (BPP) Prabowo-Sandi. Kedua timses capres itu belum melibatkan Gus Ipul dalam urusan pemenangan di tingkat daerah.
"Gus Ipul tidak ada komunikasi dengan kami, karena memang sejak awal tidak masuk di SK (Surat keputusan)," kata Sekretaris TKD, Otman Ralibi.
Senada dengan Otman, Sekretaris BPP Basuki Babussalam memastikan Gus Ipul tidak terlibat dalam pemenangan Prabowo-Sandi di Jawa Timur. "Saya pastikan hingga saat ini tidak terlibat dalam pemenangan Prabowo-Sandi," tegasnya.
Sementara, pengamat politik UIN Sunan Ampel Surabaya, Ahmad Khubby Ali Rohmad berpendapat, kedua tim Paslon Capres-cawapres tentu memiliki banyak pertimbangan dalam merekrut orang. Biasanya, hal yang mendasar dalam sebuah tim pemenangan adalah loyalitas.
"Tentu kedua pihak (timses) ingin merekrut orang-orang yang loyal. Masalahnya Gus Ipul itu representasi partai apa kan? Tidak mewakili partai politik, meskipun sebenarnya modal politik dan sosialnya cukup kuat," kata akademisi yang akrab disapa Boby ini.
Boby pun tidak menampik bahwa mayoritas Kiai yang dulu mendukung Gus Ipul di Pilgub Jatim saat ini sudah menentukan sikap politiknya yang jelas. Baik di kubu Jokowi-Ma'ruf atau Prabowo-Sandi. Meski begitu, bukan berarti Gus Ipul kehilangan semua basisnya.
"Gus Ipul bisa menggerakkan barisan Ansor lama. Tapi kalau dihitung jumlah basisnya saya juga kurang tahu. Bagaimanapun Ansor itu tempat Gus Ipul berdiri walaupun didalam Ansor ada dinamika. Kalau Gus Ipul tidak memainkan kaki-kakinya, bisa ketinggalan kereta nanti Gus Ipul," tutupnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Deasy Mayasari |
| Publisher | : Rochmat Shobirin |
| Sumber | : TIMES Surabaya |
