TIMESINDONESIA, JAKARTA – Muhamad Taufik, Ketua Sekretariat Badan Pemenangan Nasional (BPN) duet Prabowo-Sandi, menilai jawaban Jokowi di debat Pilpres 2019 banyak yang blunder dan cenderung ngawur.
Hal itu di sampaikan oleh Taufik setelah selesai nonton bareng debat capres-cawapres di posko pemenangan BPN duet Prabowo-Sandi di Jakarta, 17 Januari lalu.
Taufik mencontohnya, saat ditanya soal kesejahteraan kaum disabilitas, menurut Taufik, Jokowi hanya bercerita soal Asian Games yang tidak nyambung dengan pertanyaan.
"Diminta menanggapi jawaban atas paslon nomor 02, yang ada adalah bukan menanggapi jawaban, malah bercerita. Contoh yang paling sederhana ketika ngomong difabel, pak Jokowi cuma cerita even lima tahunan. Kan bukan itu yang dimaksud," ujar Taufik.
Menurut Ketua DPD DKI Jakarta, Fraksi Partai Gerindra itu dengan debat capres putaran pertama masyarakat bisa mendapatkan edukasi langsung dari calon pemimpinnya, sehingga mereka bisa membandingkan siapa diantara kedua pasangan calon tersebut yang paling berintegritas dan paling tepat untuk di pilih sebagai Presiden RI.
Lanjutnya, Prabowo justru sangat diuntungkan dengan banyaknya blunder jawaban Jokowi itu, yang menunjukkan bahwa Jokowi sama sekali tidak memiliki kapasitas untuk menjadi memimpin Indonesia.
"Saya kira rakyat akan bisa melihat siapa yang punya kapabilitas, kemudian saya ingin mengatakan bahwa debat kali ini harus diakui bahwa ini bagian dari pertandingan dimenangkan oleh Prabowo," ujar Muhamad Taufik, Ketua Sekretariat Badan Pemenangan Nasional (BPN) duet Prabowo-Sandi. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rochmat Shobirin |
Sumber | : TIMES Jakarta |