Tidak Hanya Pekalongan, Mojokerto Juga Punya Batik Khas

TIMESINDONESIA, MOJOKERTO – Mendengar kata batik, yang terlintas adalah kota Pekalongan, Solo dan Yogyakarta. Namun sebenarnya batik juga diproduksi diberbagai daerah di Nusantara. Seperti  Cirebon, Madura, Tuban, Malang, termasuk Mojokerto.

Motif batik berbeda-beda sesuai dengan budaya dan geografis daerah asalnya. Misalnya batik Tuban yang kental dengan gambar Cina dan Arab, itu karena Bumi Wali tersebut merupakan daerah dimana terjadinya akulturasi budaya Cina dan Arab.

Lalu bagaimana dengan batik Mojokerto?

Batik di Mojokerto memiliki keunikan pada nama-nama coraknya. Seperti Gedeg Rubuh, Mrico Bolong, Gringsing, Surya Majapahit, Alas Majapahit, Lerek Kali, Matahari, dan Pring Dapur.

Motif batik Mojokerto mengambil corak atau motif dari alam sekitar kehidupan manusia yang mampu memberikan gambaran mengenai ciri daerah Mojokerto.

Salah satu pengrajin batik Mojokerto adalah Bu Dar. Kata Bu Dar, motif yang paling laris adalah rengkik.

“Motif rengkik menjadi favorit konsumen dan sekarang batik rengkik menjadi ciri khas batik di Mojokerto,” ucap Bu Dar pada TIMES Indonesia.

Ia menjelaskan kain bermotifkan ikan rengkik yang menggambarkan makanan khas Kota Mojokerto yang berasal dari ikan rengkik.

"Dulu kisahnya ikan rengkik ini banyak hidup di sungai Brantas yang melewati Kota Mojokerto," jelas wanita yang memulai usaha batiknya sejak tahun 2005 itu.

Selain itu, lanjut Bi Dar, warna oranye mendominasi batik Mojokerto. Warna ini dipilih karena melambangkan warna khas Kota Mojokerto. "Mengandung makna yang hangat, gembira, menyenangkan, antusias, dan seimbang," jelasnya.

Anda bisa mendapatkan batik Mojokerto ini di Batik Bu Dar, Griya Permata Meri Blok A4 No. 32 Kec. Magersari Kota Mojokerto.

Yuk lestarikan batik Nusantara.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement