Peristiwa Nasional

Menjelang Abubakar Ba'asyir Tinggalkan Gunung Sindur

Jumat, 18 Januari 2019 - 20:51 | 47.73k
Ustad Abu Bakar Ba'asyir berbincang santai dengan Yusril Ihza Mahendra di LP Gunung Sindur (Jum'at, 18/1/19) (FOTO: FB Yusril ihza mahendra)
Ustad Abu Bakar Ba'asyir berbincang santai dengan Yusril Ihza Mahendra di LP Gunung Sindur (Jum'at, 18/1/19) (FOTO: FB Yusril ihza mahendra)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ketika publik masih belum move on dari urusan debat Pilpres 2019 semalam, berita rencana pembebasan Abubakar Ba'asyir menjadi pusat perhatian masyarakat. 

Ba'asyir yang sudah ditahan selama sembilan tahun dari vonis 15 tahun penjara tiba-tiba akan dibebaskan dari Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat. Padahal, kata kuasa hukumnya Mahendradatta, Pimpinan Pondok Pesantren Almukmin, Ngruki ini, seharusnya bebas bersyarat 23 Desember 2018. Pembebasan bersyarat memang menjadi hak terpidana setelah menjalani 2/3 masa hukumannya.

Masyarakat terutama yang tergambar di kalangan warganet, melihat rencana pembebasan Ba'asyir bernuansa politis demi keuntungan elektoral. Tetapi banyak juga yang melihatnya lebih positif terutama ditujukan kepada Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra.

Yusril yang juga kuasa hukum duet Jokowi-Ma'ruf Amin ini dianggap dapat meyakinkan Jokowi untuk membebaskan ustaz berusia 81 tahun itu demi alasan kemanusiaan.

"Sudah saatnya Ba'asyir menjalani pembebasan tanpa syarat-syarat yang memberatkan. Jokowi berpendapat bahwa Ba'asyir harus dibebaskan karena pertimbangan kemanusiaan," kata Yusril.

Menurut Yusril, pembebasan Ba'asyir akan dilakukan pekan depan untuk membereskan administrasi pidananya. "Ba'asyir sendiri minta waktu setidaknya tiga hari untuk membereskan barang-barangnya yang ada di penjara," ujarnya.

Ba'asyir sendiri mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT. Kepada juru rawat yang memeriksa kakinya yang sakit, Ba'asyir mengatakan, "Pak Yusril ini saya kenal sejak lama. Beliau ini orang berani, sehingga banyak yang memusuhinya. Tetapi saya tahu, beliau menempuh jalan yang benar," kata Ba'asyir.

Yusril datang ke Gunung Sindur ditemani saudaranya Yusron Ihza Mahendra dan Sekjen Partai Bulan Bintang Afriansyah Noor. Yusril sempat didaulat untuk menjadi imam dan khatib Jumat di Masjid LP Gunung Sindur yang dikenal sebagai penjara dengan pengamanan superketat ini.

Ba'asyir ditangkap Tim Anti Teror di Kota Banjar, Jawa Barat tahun 2010 dalam pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.

Kadiv Humas Mabes Polri saat itu, Irjen Edward Aritonang, menjelaskan alasan penangkapan Ba'asyir di antaranya karena dia dianggap mengetahui sejumlah rangkaian pelatihan gerakan terorisme di Aceh.

"Beliau turut merestui dan mendanai kegiatan latihan militer di Aceh," kata Edward beberapa jam setelah penangkapan.

Saat makan siang bersama di LP usai salat Jumat, Ba'asyir mengaku akan pulang dan menghabiskan masa pembebasan di kediaman putranya, Abdul Rahim, di Solo, Jawa  Tengah. Ini juga berarti, Abubakar Ba'asyir akan kembali 'sekampung' dengan Jokowi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES