Ekonomi

Proses Eksplorasi Pertambangan Butuh Basis Data Prioritas Tinggi

Jumat, 18 Januari 2019 - 16:05 | 89.75k
Eksplorasi Pertambangan. (FOTO: Istimewa)
Eksplorasi Pertambangan. (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kegiatan pertambangan mulai proses eksplorasi pertambangan sampai dengan produksi, dibutuhkan rata-rata lima sampai sepuluh tahun untuk mengembangkan sebuah tambang yang menghasilkan dan membutuhkan modal serta memerlukan biaya operasional yang sangat tinggi. Selain itu, juga membutuhkan basis data yang prioritas tinggi dalam eksplorasi pertambangan.

"Proses pengeboran diawali dengan melakukan proses study regional, mapping, kemudian planning pengeboran yang didalamnya mencakup penentuan titik, mengenai berapa jarak interval, kedalaman yang harus dilakukan proses serta luasan wilayah yang akan dilakukan pengeboran," ucap Senior Business Development Micromine Indonesia, Yanes Darmawan, Jakarta, Jumat (18/1/2019).

Selanjutnya, ditentukan titik yang akan dibor pada skema model lalu dilakukan proses penentuan titik bor dilapangan. Kemudian dilakukan survey layout dan ploting dilokasi pengeboran. Proses ini mencakup persiapan lokasi,yakni pembuatan mud pit (tempat sirkulasi air). 

"Apabila daerah pengeboran berada di daerah lereng dan bergelombang, maka dilakukan perataan tanah sehingga daerah titik pengeboran rata dan tidak mengganggu jalannya proses pengeboran termasuk memperhatikan keamanan pada daerah tersebut," terang Yanes

Setelah semua tahapan dan pengeboran selesai, maka alat-alat pengeboran serta alat pendukung lainnya di setting di tempat tersebut sehingga jalan pengeboran dapat berlangsung dengan lancar. Namun, biaya yang dibutuhkan dalam proses pengeboran tidaklah murah, biaya satu lubang bor bisa lebih dari USD 200.000. 

"Dengan pertimbangan setiap proyek yang layak akan membutuhkan ratusan lubang bor, maka biaya pengeboran eksplorasi dapat meningkat hingga jutaan dolar. Lebih lanjut, tidak ada jaminan pengembalian dana inventasi," jelasnya. 

Tujuan dari setiap proyek eksplorasi adalah untuk menentukan kelayakan melalui analisis lubang bor dalam database lubang bor. Tanpa database lubang bor yang dikelola, disimpan, dan divalidasi denga  benar, tidak afa data yang akan dianalisis oleh para ahli geologi, dan tidak ada yang akan dihasilkan dari jutaan dolar biaya yang telah diinvestasikan. 

Sehubungan menjaga data tetap aman dengan menggunakan solusi manajemen basis data, harus menjadi prioritas tertinggi untuk setiap proyek eksplorasi. Software Geobank dari Micromine adalah solusi menajemen data yang ideal untuk industri sumber daya. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES