PMII Beri Hadiah Siput untuk Kejari Lamongan

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) memberikan cinderamata kepada Kejari Lamongan sebuah kotak kecil yang berisi siput atau yang juga biasa disebut bekicot.

Fahmi Fikri, Ketua PC PMII Lamongan mengatakan, pemberian cinderamata berupa siput tersebut merupakan sebuah kritik untuk kinerja Kejari Lamongan yang dinilai lambat.

"Kenapa kami memberikan cinderamata seperti itu, karena ada kasus yang sejak 2012 tidak kunjung selesai, kasus 2016 juga tidak kunjung selesai," ujar Fahmi, usai menggelar aksi di depan Kantor Kejari Lamongan, Jumat (18/1/2019).

Beberapa kasus yang tersebut diantaranya, dugaan penerimaan gratifikasi dan atau pemerasan oleh mantan anggota DPRD Lamongan M. Amir.

"Selain itu ada kasus PUAP yang menyangkut pak Lestariono, yang sampai saat ini juga belum ada status hukum," tuturnya.

Sementara itu, Yugo Susandi, Kasi Pidsus Kejari Lamongan mengatakan, hingga saat ini masih belum ada laporan yang masuk ke Kejari Lamongan terkait dugaan gratifikasi dan atau pemerasan yang dilakukan mantan anggota DPRD Lamongan atas nama Amir.

"Untuk kasus Lestariono sudah tingkat terakhir, artinya tidak ada upaya hukum kembali, tinggal kita tunggu putusan, itu dari tahun 2012. Tindakan yang dapat kami lakukan hanya menanyakan dalam bentuk surat ke Mahkamah Agung, tapi sampai saat ini belum ada penjelasan," ucapnya.

Yugo menambahkan, terakhir kali Kejari Lamongan mananyakan kasus tersebut pada tahun 2016 silam. "Mungkin akan kami upayakan untuk mengirim surat kembali," kata Yugo, yang juga menilai pemberian hadiah siput tersebut adalah bentuk kritik dari PMII Lamongan untuk Kejari Lamongan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement