Ekonomi

Anak Logam Pelabuhan Ketapang, Berburu Uang Logam Demi Game Online

Jumat, 18 Januari 2019 - 11:56 | 88.85k
Anak Logam Pelabuhan Ketapang Banyuwangi menyelam untuk mendapatkan uang receh dari penumpang kapal. (FOTO : Agung Sedana/ TIMES Indonesia)
Anak Logam Pelabuhan Ketapang Banyuwangi menyelam untuk mendapatkan uang receh dari penumpang kapal. (FOTO : Agung Sedana/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Demam game online di smartphone yang semakin marak digandrungi orang, termasuk anak-anak pemburu koin yang ada di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi. Anak logam, begitu mereka bisa disebut, nekat bertaruh maut di deras dan dinginnya perairan selat Bali demi uang logam yang dilempar oleh penumpang kapal.

Dulu uang logam dikumpulkan untuk membeli jajan atau ditabung, kini  ada perubahan motivasi dari anak logam.

"Untuk membeli skin game Mobile Legend," ucap Arif menyebut game online di smartphone yang saat ini paling hits, Jumat (18/1/2019).

Bocah kelas 6 SD yang sudah sejak kelas 2 SD menjadi pemburu koin di pelabuhan Ketapang Banyuwangi. Arif bersama teman-temannya sepulang sekolah atau saat hari libur menghabiskan waktu menyelam untuk berburu uang logam yang biasa dilempar ke laut oleh penumpang dari kapal yang bersandar.

Ia mengatakan tidak berani menyelam terlalu dalam jika uang yang dilempar terlalu jauh, karena membuat telinga sakit.

Pada musim liburan Natal dan tahun baru lalu merupakan momen paling ditunggu, pasalnya dalam sehari melogam ia dapat mengais rejeki hingga Rp 60 ribu. Normalnya, anak logam biasanya hanya mendapatkan Rp 20 ribu saja.

"Lempar koin kak, ayo kak lempar," kata Arif kepada para penumpang kapal saat sedang mengambang di atas air.

Aktivitas anak logam tersebut menjadi sebuah tontonan yang menarik bagi penumpang, tak jarang para penumpang juga melemparkan uang kertas dan roti bungkus.

Apriliya Cahyanti penumpang asal Bali, seorang mahasiswa salah satu Universitas di Banyuwangi, mengakui kegiatan anak logam tersebut dapat mengusir kebosanan di atas kapal saat menunggu kapal yang sedang sandar. "Mereka melompat dari atas kapal atau jembatan," katanya.

Meskipun pihak ASDP Pelabuhan Ketapang sudah mengeluarkan larangan terhadap kegiatan anak logam tersebut, namun hal itu tetap dilakukan oleh sejumlah bocah pemburu koin. Kegiatan menyelam memburu uang logam memang bahaya dan beresiko.

Penyelam bisa saja tersedot arus akibat kapal feri bersandar di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, ternggelam karena kram, atau tertabrak lambung kapal hingga terkena baling-baling kapal. Namun, para anak logam ini sepertinya tak kenal takut mereka menyelami bahaya hanya demi kesenangan bermain game online. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES