Pendidikan

Aplikasi Kitosan dan Suhu Rendah Bisa Perlambat Proses Pembusukan Buah Sawo

Jumat, 18 Januari 2019 - 03:35 | 77.86k
Widya Mudyantini, mahasiswa S3 Program Pascasarjana Biologi UGM ketika memaparkan hasil penelitiannya. (FOTO: Humas UGM/TIMES Indonesia)
Widya Mudyantini, mahasiswa S3 Program Pascasarjana Biologi UGM ketika memaparkan hasil penelitiannya. (FOTO: Humas UGM/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Pedagang buah sawo kini tak perlu khawatir barang dagangannya tidak mudah membusuk. Sebab, kini ada aplikasi kitosan, temuan baru yang dapat memantau buah sawo agar tidak cepat membusuk.

Sang inovatornya adalah Widya Mudyantini, mahasiswa S3 Program Pascasarjana Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM).

Sawo merupakan tropis yang cepat matang usai pemanenan. Sehingga, memerlukan perlakuan yang tepat agar buah ini tidak cepat busuk dalam penyimpanan. “Pelapisan kitosan dan penyimpanan pada suhu rendah mampu mempertahankan masa simpan buah sawo,” kata Widya Mudyantini di UGM, Kamis (17/1/2019).

Menurut Widya, aplikasi lapisan kitosan pada buah sawo terbukti mampu memperlambat proses pematangan buah. Pelapisan kitosan pada sawo mampu menghambat gas masuk sehingga memperkuat kulit buah yang tipis serta aman.

Widya menerangkan, kitosan adalah senyawa turunan dari hasil proses deasetilasi kitin yang banyak terkandung dalam hewan laut seperti udang dan kepiting. Kitosan banyak dimanfaatkan dalam bidang kesehatan maupun industri. “Salah satunya adalah sebagai pengawet alami makanan,” terang dosen Universitas Sebelas Maret ini.

Dari hasil penelitian berjudul Respon Pematangan Buah Sawo Setelah Perlakuan Pelapisan Kitosan dan Suhu Ruang Simpan, Widya menjelaskan, bahwa penyimpanan buah dalam suhu rendah juga mampu menurunkan kecepatan reaksi dan aktivitas hormon buah.

Hasil penelitian Widya memperlihatkan kombinasi perlakuan aplikasi kitosan dan suhu rendah mampu menurunkan laju respirasi buah sawo. Semakin rendah suhu maka laju respirasi buah juga ikut menurun. Penurunan tertinggi rerata laju respirasi terjadi pada aplikasi kitosan 3 persen dan suhu 5°C.

“Kombinasi perlakuan pelapisan kitosan 3 persen dan penyimpanan disuhu 5°C mampu memperpanjang masa simpan buah sawo hingga 21 hari,” ungkapnya.

Interaksi pelapisan kitosan 3 persen dan penyimpanan suhu rendah 5°C berpengaruh secara nyata dalam mempertahanakan kekerasan, mempertahankan kandungan klorofil tetap tinggi, dan karotenoid rendah pada buah sawo.

Selain itu, pelapisan kitosan berpengaruh dalam mempertahankan kadar auksin, nutrisi buah, serta menurunkan kadar etilen buah sawo dan aktivitas enzim ACC oksidase. Lalu, menurunkan kadar RNA dan ekspresi gen ACO1 penyandi ACC oksidase. “Semoga hasil penelitian ini dapat membantu pedagang buah sawo,” jelasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES