Musim Hujan Mundur, Pendapatan UPT Pasar Ikan Lamongan Menurun

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Mundurnya pergantian musim kemarau ke musim penghujan berpengaruh besar terhadap pendapatan UPT Pasar Ikan Lamongan.

Sutamadji, Kepala UPT Pasar Ikan Lamongan mengatakan, retribusi yang didapatkan setiap harinya mengalami penurunan drastis, tinggal 25 persen.

"Lha bagaimana, hingga tengah bulan Januari ini curah hujan masih sangat rendah," kata Sutamadji, Kamis (17/01/2019).

Menurut Sutamadji, mundurnya musim hujan serta curah hujan yang masih tergolong rendah, secara otomatis membuat waktu tebar benih ikan di lahan tambak untuk budidaya ikan air tawar juga ikut mundur.

Padahal, hampir 95 persen aktivitas jual beli ikan di UPT Pasar Ikan Lamongan dipenuhi penjual dan pembeli ikan budidaya tambak.

"Kalau ikan tangkapan dari laut kurang dari 5 persen masuk ke Pasar Ikan sini," tutur sutamadji.

Jika kondisi ini berlangsung sampai pergantian musim ke kemarau, maka bisa berpotensi membuat target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari UPT Pasar Ikan tidak bisa tercapai.

Lebih lanjit Sutamadji mengatakan, jika cuaca normal seperti tahun-tahun sebelumnya, maka pada bulan Desember sudah mulai ada transaksi yang cukup lumayan dari petani tambak asal  Lamongan, Gresik dan Tuban wilayah Kecamatan Widang, di Pasar Ikan Lamongan.

"Tapi tahun ini benar-benar parah. Hingga pertengahan Januari hanya sedikit peningkatan," katanya.

Kepala UPT Pasar Ikan Lamongan Sutamadji menambahkan, hingga saat ini ikan yang masuk ke Pasar Ikan Lamongan baru sebatas jenis udang kecil, ikan cepret dan sebagian ikan bandeng milik petambak yang mengandalkan sumber air sumur bor, karena curah hujan pada musim hujan kali ini masih rendah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement