Guru Besar MIPA UB Malang Kembangkan Quartz Crystal Microbalance

TIMESINDONESIA, MALANG – Guru Besar MIPA UB Malang, Prof Setyawan Purnomo Sakti berhasil mengembangkan sensor Quartz Crystal Microbalance (QCM). Sensor ini mampu mendeteksi massa nanogram yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan kehidupan.

Profesor UB Malang di bidang Ilmu Instrumentasi dan Sensor ini menyebutkan saat ini perkembangan teknologi semakin pesat. Perkembangan teknologi ini membuat peran sensor makin banyak karena banyak yang diotomasi.

Namun sayangnya, teknologi sensor ini perlu dikembangkan lagi di ndonesia. Karena sensor ini memiliki potensi yang besar untuk mendukung instrumen yang digunakan manusia.

"Sensor ini memudahkan kehidupan manusia di berbagai hal," kata Setyawan.

Setyawan mennyatakan bahwa QCM merupakan salah satu sensor kimia dan bio sensor dengan kemampuan pendekteksian yang sangat tinggi. Sistem instrumentasi dan modifikasi resonator, dapat diperoleh suatu sensor dan sistem instrumentasi yang dapat dipergunakan untuk pendektian konsentrasi biomolekul sampai dengan orde mikrogram dan per milimeter.

Sistem QCM ini dapat dipergunakan untuk pendeteksian perubahan masa dan viskositas untuk berbagai aplikasi di bidang kesehatan, lingkungan, pertanian, pangan, dan keamanan.

Pengembangan teknologi QCM inijuga dapat digunakan untuk mendeteksi bidang kimia dan biologi, memerlukan suatu pemahaman fisis dasar tentang mekanisme kerjasama dan mewujudkan dalam suatu sistem instrumentasi dengan memanfaatkan teknologi mikroelektronika sehingga dapat diperoleh keunggulan teknologi. 

Guru besar MIPA UB Malang, Setyawan Purnomo Sakti juga berharap pengembangan sensor Quartz Crystal Microbalance (QCM), agar semakin bisa dimanfaatkan untuk mempermudah kehidupan manusia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement