Pendidikan

Beras Analog Karya SMAU Hafshawaty Genggong Juara International Science Fair

Rabu, 16 Januari 2019 - 11:19 | 84.61k
Tim SMAU Hafshawaty saat menerima penghargaan (FOTO: Kominfo)
Tim SMAU Hafshawaty saat menerima penghargaan (FOTO: Kominfo)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGOBeras analog karya SMAU Hafshawaty Genggong, Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, Jatim, menjadi yang terbaik di ajang The Second Phatthalung International Science Fair 2019 and PCCST International Science Fair, di Thailand.

Ajang itu diikuti 26 tim dari empat negara. Yakni, Thailand, Malaysia, Vietnam dan Indonesia. Penentuan juara dilakukan Selasa (15/1/2019). 

Pembina Tim SMAU Hafshawaty Genggong, Yenny Rahma mengaku sangat terharu atas prestasi gemilang yang dicapai anak didiknya. Dirinya bahkan tidak menyangka sebelumnya beras analog karya anak didiknya akan dinobatkan menjadi yang terbaik di ajang internasional tersebut.

“Perasaannya pokoknya campur aduk. Benar-benar tidak menyangka beras analog karya anak-anak SMAU Hafshawaty Genggong dinobatkan sebagai yang terbaik. Kami tidak henti-hentinya bersyukur kepada Allah SWT,” ujarnya.

Yenny bercerita, saat tersisa lima tim terbaik di depan pentas dan hanya menyisakan tim Indonesia dan tim tuan rumah Thailand, ada seorang ibu dari tim Indonesia lainnya tiba-tiba maju dan memberikan bendera merah putih pada anak didiknya.

“Ini bendera merah putih. Kalian sudah membawa nama Indonesia, ayo pakai!” ungkap Yenny menirukan kata-kata ibu pemberi bendera merah putih tersebut.

Ternyata tidak disangka, tim SMAU Hafshawaty Zaha Genggong yang tersisa dari tim Indonesia lainnya dinobatkan sebagai The Winner Award (Excellent Award) pada ajang di Thailand ini.

Sementara Kepala SMAU Hafshawaty Zainul Hasan Genggong, M. Inzah mengaku sangat bersyukur dan bangga pada anak didiknya yang terus menorehkan tinta emas di kancah internasional.

“Prestasi ini tentunya adalah barokah dari para masyayikh Genggong. Kami bisa kibarkan bendera Indonesia di Thailand. Tonggak estafet perjuangan ulama akan terus kami gerakkan. Dari santri untuk dunia,” katanya.

Beras analog sendiri, merupakan pangan alternatif di luar beras padi. Ia dikenalkan sebagai bagian dari upaya diversifikasi pangan. Beras karya SMAU Hafshawaty Genggong, ini menang di event International Science Fair. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Probolinggo

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES