Peristiwa Nasional

Kominfo RI: 3 Bulan Terakhir Pemerintah Banyak Diserang Konten Hoaks

Selasa, 15 Januari 2019 - 20:50 | 34.88k
ILUSTRASI - HOAKS (FOTO: Istimewa)
ILUSTRASI - HOAKS (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, JAKARTAKominfo RI (Kementerian Komunikasi dan Informatika) menjelaskan, konten hoaks selama tiga bulan terakhir paling banyak menyerang pemerintah. Isu hoaks tersebut tidak terlepas dari pencalonan Jokowi sebagai capres petahana di Pilpres 2019.

Demikian diungkapkan, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik, Rosarita Niken Widiastuti saat memaparkan hasil penapisan "artificial inteligence" dalam sebuah diskusi bertajuk 'Pemilu, Hoaks, dan Penegakan Hukum' di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Selasa (15/1/2019).

"Berita bohong atau hoaks yang beredar di Indonesia paling banyak menyerang pemerintah," ujar Rosarita.

Setelah pemerintah, informasi konten hoaks juga banyak menyerang presiden, kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden di Pilpres 2019, dan para menteri, yang disebarkan luaskan melalui pesan singkat berantai dan media sosial.

Berdasarkan data tersebut, Dirjen Rosarita mengungkapkan sebanyak 63 informasi hoaks terkait dengan politik dan Pemilu 2019. "Itu yang sangat disayangkan, ketika kita akan menggelar pesta demokrasi justru banyak beredar informasi negatif, ujaran kebencian, fitnah, hingga provokasi," katanya.

Kominfo RI lanjut Rosarita telah berupaya menekan penyebaran konten hoaks yang banyak beredar melalui media sosial tersebut. "Kami terus melakukan verifikasi, namun penyebaran hoaks lebih cepat, maka kami sebenarnya tidak bisa bekerja sendirian," jelasnya. 

Dia juga melakukan kerja sama dengan pihak-pihak terkait seperti 98 komunitas cyber dan beberapa kementerian serta lembaga terkait. "Kami juga rajin menegur platform-platform?yang memiliki akun dengan konten informasi berita bohong,?radikal, dan menyesatkan," ucap Rosarita.

Rosarita kemudian memberikan contoh aplikasi "Telegram" dan "TikTok" yang dinyatakan bermasalah dan sempat diminta untuk segera memperbaiki kontennya.

"Masyarakat juga kami minta untuk aktif, dengan melaporkan akun atau konten hoaks dengan informasi negatif, dengan begitu akan mudah menapis konten-konten negatif (hoaks) supaya tidak tersebar," tandas Rosarita, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik, Kominfo RI. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES