Gaya Hidup

Sarat Makna, Tradisi Pernikahan Adat Bejuli di Kuang Dalam, Sumatera Selatan

Selasa, 15 Januari 2019 - 19:34 | 314.47k
Sang mempelai sedang digotong dan diarak mengelilingi Kampung dalam Tradisi Be Juli. (FOTO: Bambang For TIMES Indonesia)
Sang mempelai sedang digotong dan diarak mengelilingi Kampung dalam Tradisi Be Juli. (FOTO: Bambang For TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, OGAN ILIR – Sumatera Selatan memiliki banyak ragam budaya dalam pernikahan dan sarat akan makna. Seperti di Desa Kuang Dalam, Ogan Ilir, Sumatera Selatan ada prosesi pernikahan adat Bejuli.

Adat Bejuli di mana sepasang pengantin diarak keliling desa dengan kursi hias yang diangkat oleh keluarga dan teman-teman sepermainan. Kemudian, diayun-ayunkan dan diputar-putar seolah-olah akan terjatuh.

Dalam prosesi ini para tetua mengiringi dari belakang bak mengiringi raja yang sedang ditandu. 

Prosesi adat ini menyimpan makna yang teramat sangat mendalam bagi perjalanan kedua mempelai dalam mengarungi hidup.

Makna pertama, kursi yang diangkat kemudian diayun-ayunkan seperti akan jatuh, maka sang lelaki bertugas melindungi dan menjaga mempelai perempuan agar jangan sampai terjatuh.

Hal ini melambangkan perjalanan hidup yang akan dijalankan ke depan bakal penuh dengan gelombang kehidupan.

"Sang lelaki harus menjadi pelindung dan bertanggung jawab," kata Bambang Yusantra, Koordinator LSI Sumbagsel yang baru saja melangsungkan pernikahannya. 

Makna kedua, lanjut dia yang menjadi sandaran dan tempat meminta petuah kita dalam berkeluarga adalah keluarga yang dilambangkan orang-orang yang mengangkat kursi itu. "InsyaAllah sekuat apapun goncangan mereka siap menjadi penopang dan berusaha menjaga kita,"ujarnya. 

Kemudian orang tua dan para tetua keluarga mengiringi dari belakang bermakna bahwa mereka siap menjadi pengiring kita dan siap mendoakan, menasehati dan menolong kita dalam perjalanan hidup.

"Sebagai sebuah pengumuman kepada khayalak bahwa pasangan ini merupakan pasangan yang sah dan direstui oleh keluarga besar sebagai pasangan suami istri," ujarnya.

Meskipun zaman telah berubah, tradisi Bejuli di Desa Kuang Dalam, Ogan Ilir ini masih tetap eksis sampai saat ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : Palembang TIMES

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES