Dalam 4 Bulan, B20 Sudah Menghemat Devisa 937 Juta Dolar AS
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sejak diterapkan September 2018, kebijakan pencampuran Bahan Bakar Nabati (BBN) berupa biodiesel sebesar 20 persen atau B20 ke dalam Bahan Bakar Minyak (BBM) telah memberikan dampak positif terhadap penghematan devisa negara.
"Dalam empat bulan, kebijakan massif untuk berbagai sektor tersebut mampu menghemat sebesar 937,84 juta dollar AS (dari impor solar)," terang Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Djoko Siswanto di Jakarta, Senin (14/1/2019).
Menurutnya, penerapan kebijakan B20 merupakan keseriusan pemerintah dalam memperhatikan masalah ketahanan energi nasional yang juga menjadi masalah serius ke depan, terutama mengurangi dominasi penggunaan bahan bakar fosil.
Di samping kebijakan B20, konversi BBM ke Liquified Petroleum Gas (LPG) juga diterapkan Pemerintah sebagai upaya diversifikasi energi. Penghematan yang didapat dari kebijakan konversi ini selama setahun sebesar Rp 29,31 triliun.
Dalam laporan kinerja tahun 2018 Kementerian ESDM, tercatat realisasi penjualan BBM mencapai 67,35 juta KL (kilo liter), terdiri dari 16,12 juta KL BBM Bersubsidi (Solar, Minyak Tanah dan Premium) serta BBM Non-Subsidi sebesar 51,23 juta KL.
Khusus untuk BBM Bersubsidi, angka realisasi tersebut hampir mendekati dari total kouta yang dialokasikan dalam APBN tahun 2018, yaitu sebesar 16,23 juta KL. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Dhian Mega |
Sumber | : Setkab |