Peristiwa Nasional

Kemenristekdikti RI Jajaki Kerja Sama Riset dengan Jerman

Senin, 14 Januari 2019 - 21:51 | 33.22k
Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti, Muhammad Dimyati (FOTO: dokumen Kemenristekdikti)
Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti, Muhammad Dimyati (FOTO: dokumen Kemenristekdikti)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan (Ditjen Risbang) Kemenristekdikti RI (Kementerian Riset Pendidikan Tinggi RI) menjadi tuan rumah pertemuan yang bertajuk “Indonesia-Germany Joint Research Funding Initiative”. Pertemuan dengan delegasi Jerman yang diwakili oleh Federal Ministry of Education and Research (BMBF) ini membahas inisiasi kerja sama riset baru antara peneliti Indonesia dan Jerman.

Dalam sambutannya, Dirjen Risbang Kemenristekdikti RI, Muhammad Dimyati menyinggung keistimewaan hubungan sejarah Prof B.J. Habibie dengan Jerman yang berdampak pada jalinan kerja sama, khususnya di bidang riset, yang terbangun begitu baiknya dengan Indonesia. Sehingga Indonesia dapat menjalin kerja sama yang baik pula dimasa sekarang dan masa mendatang.

“Mengapa kita tidak membuat kerja sama riset yang besar? Padahal kita mempunyai modal besar yaitu hubungan sejarah yang baik dalam kerja sama,” sambung Dimyati di Gedung BPPT, Jakarta, Senin (14/1/2019).

Dalam kesempatan yang sama perwakilan BMBF - Helmut Löwe menjelaskan program CLIENT II – International Partnerships for Sustainable Innovations yang merupakan program pendanaan penelitian bertujuan untuk mendukung kemitraan internasional di bidang Iklim, lingkungan dan energi. Kegiatan ini dilaksanakan pada periode 2017 – 2023 dengan Area Fokus antara lain; Resource Efficiency and Circular Economy, Natural Hazards, Land Management, Climate Protection and Energy Efficiency, Adaptation to Climage Change. 

“Fokus area Resource Efficiency and Circular Economy dan Natural Hazards adalah prioritas baru untuk Third CLIENT II Call, topik tersebut akan dibahas selama Fact Finding Mission dalam bilateral workshop. Batas waktu panggilan berikutnya untuk proposal penelitian adalah 31 Mei 2019. Semoga dalam waktu dekat dapat dirumuskan program – program yang cocok,” tukas Helmut.

“Kami berharap ada proyek penelitian yang produktif dalam kerja sama penelitian nanti,” ujar Hendrik Barkeling, Wakil Duta Besar Jerman untuk Indonesia.

Di samping itu, perwakilan dari lembaga riset Indonesia, yaitu BPPT, LAPAN, LIPI, BMKG, BNPB, dan Balitbang ESDM memberikan gambaran singkat terkait program, aktivitas dan ruang lingkup penelitian pada instansi masing-masing untuk mencari kecocokan fokus penelitian Indonesia-Jerman. 

“Kita pergunakan pertemuan yang dihadiri oleh banyak lembaga riset dari kedua belah pihak ini sebagai golden moment untuk mendiskusikan kerja sama riset (dengan Jerman) di masa yang akan datang," tutup Muhammad Dimyati, Dirjen Risbang Kemenristekdikti RI. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES