TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Suasana sore di Pantai Blimbingsari, Dusun Bentengan Desa Blimbingsari, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi ini memanjakan mata pengunjung yang berwisata.
Lalu lalang kuda dan delman wisata dengan pemandangan selat Bali menambah keindahan pantai yang dulu terkenal sebagai pantai Banyualit ini.
Meskipun akhir-akhir ini cuaca sering tidak bersahabat lantaran hujan deras dan angin kencang, namun antusiasme pengunjung yang datang ke pantai Blimbingsari sangat tinggi, terutama pengunjung lokal.
"Saya sudah 7 tahun menjadi pemandu delman wisata ini mas dan saya senang wisatawan yang berkunjung ke pantai Blimbingsari setiap hari semakin banyak mas " Agus (22) pemilik delman wisata, Minggu (13/01/2019).
Setiap hari mulai jam 14.00 WIB hingga jam 17.00, Agus memandu pengunjung yang naik delman wisatanya di jalanan pantai Blimbingsari, kecuali hari Minggu, Agus bergegas mencari nafkah mulai jam 05.00 WIB hingga jam 17.00 WIB.
Harga yang ditawarkan berkeliling menggunakan delman wisata yaitu Rp 5.000 untuk anak-anak dan Rp 10.000 untuk orang dewasa, durasi waktu lebih kurang 5 menit mengitari area wisata pantai Blimbingsari.
Sehari agus bisa mendapatkan penghasilan Rp 100.000 dan hari besar seperti hari raya mendapatkan Rp 500.000.
Di samping berwisata pantai dan berkuda, pengunjung juga bisa berwisata kuliner ikan bakar yang tersohor seantero Banyuwangi, terdapat lebih dari 20 warung ikan bakar yang berjejer di pinggir jalan area pantai Blimbingsari.
Ikan yang dibakar adalah ikan yang fresh diambil langsung dari pantai Blimbingsari, dengan harga yang terjangkau pengunjung dapat menikmati kelezatan ikan bakar khas pantai Blimbingsari dengan pemandangan indah gugusan gunung selat Bali, jika beruntung juga mendapatkan pemandangan matahari terbit.
Lokasi yang sangat dekat dengan Bandara Internasional Banyuwangi yakni kurang lebih 3 kilo meter ini, wisatawan yang baru sampai atau mau ke Bandara Internasional Banyuwangi bisa mampir terlebih dahulu ke Pantai Blimbingsari yang menyimpan kekayaan alam, budaya dan sejarah penjajahan dahulu. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Faizal R Arief |
| Publisher | : Rizal Dani |
| Sumber | : TIMES Banyuwangi |
