Peristiwa Daerah

Catatan Kecil dari Klenteng Tertua di Malang, Eng An Kiong

Senin, 14 Januari 2019 - 11:26 | 417.23k
Suasana klenteng Eng An Kiong yang ada dikota Malang.
Suasana klenteng Eng An Kiong yang ada dikota Malang.

TIMESINDONESIA, MALANGKlenteng Eng An Kiong adalah klenteng tertua di Malang. Tempat ibadah penganut agama Konghucu, Tao, dan Buddha Mahayana ini terletak di Jl. Martadinata, Kotalama, Kedungkandang, Kota Malang.

Berdiri sejak tanggal 6 bulan 6 tahun 1825 M, klenteng ini diwarnai dekorasi warna yang identik dengan kecerahan yakni warna merah. Warna merah mencerminkan kebahagiaan dan keberanian.

Klenteng-Eng-An-Kiong-2.jpg

Adapun arti kata Eng An Kiong, Eng berarti Abadi, An berarti keselamatan dan Kiong berarti istana.

Bungsu Anton Tryono, Xue Shi sekaligus bagian kehumasan klenteng Eng An Kiong mengatakan penganut Konghucu sangat yakin bahwa restu orang tua akan membuka jalan bagi mereka dalam mencari rezeki dan mendapatkan petunjuk jalan dari Yang Maha Kuasa. 

"Le, Nduk.. Pangeran katon kuwi yo bapak lan ibumu. Mulo iku, kowe kudu sungkem marang bapak lan ibumu, ben kowe golek sandang, pangan lan papan ning dunyo iku dilancarkan karo sing duwe urip,” katanya. 

Kalau diterjemahkan ke bahasa Indonesia, artinya: "Nak.. Pangeran (Tuhan) yang terlihat nyata itu adalah bapak dan ibumu. Oleh karenanya, kamu harus sungkem ke bapak dan ibumu, biar ketika kamu mencari sandang, pangan dan papan di dunia ini dilancarkan oleh yang memberi hidup (Tuhan)"   

Anton juga berpesan kepada seluruh bangsa Indonesia bahwa berbahagialah menjadi warga atau bangsa Indonesia karena Tuhan telah menaruh kasih sejak terciptanya negara bangsa ini.

Klenteng-Eng-An-Kiong-3.jpg

“Negara Indonesia adalah negara agraris yang memiliki dua musim dan dilewati oleh garis katulistiwa yang mana disinari oleh matahari sepanjang tahunnya, hingga negara ini menjadi subur makmur gemah ripah loh jinawi, toto tentrem kerto raharjo,” ungkapnya. 

Anton yakin agama Konghucu bisa berkembang dan beradaptasi di Indonesia karena penganut agama Konghucu berpegang teguh dengan firman nabi Konghucu: “Di mana bumi di pijak maka di situ langit kau junjung”.

Menurut Xue Shi Klenteng Eng An Kiong ini, firman tersebut juga menjadi dasar dan semboyan dalam menjalani kehidupan di dunia ini, sehingga para penganut agama Konghucu dapat menjalankan hidup hingga berhasil dalam melewati setiap kesulitannya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES