Tekno

Gamatechno UGM Kembangkan Alat Pengidentifikasi Hoaks di Medsos

Senin, 14 Januari 2019 - 11:04 | 58.49k
Direktur Utama Gamatchno, Muhammad Aditya memaparkan platform perangkat lunak bernama Semantik untuk mengidentifikasi, apakah sebuah informasi atau berita yang disebarkan via media sosial berupa hoax atau bukan. (FOTO: Ahmad Tulung/TIMES Indonesia)
Direktur Utama Gamatchno, Muhammad Aditya memaparkan platform perangkat lunak bernama Semantik untuk mengidentifikasi, apakah sebuah informasi atau berita yang disebarkan via media sosial berupa hoax atau bukan. (FOTO: Ahmad Tulung/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTAGamatechno, sebuah unit usaha milik Universitas Gadjah Mada (UGM) tengah mengembangkan sebuah platform perangkat lunak bernama Semantik. Teknologi ini berguna untuk mengidentifikasi, apakah sebuah informasi atau berita yang disebarkan via media sosial berupa hoaks atau bukan?.

Tak hanya itu, platform digital yang berfungsi sebagai mesin learning tersebut juga dilengkapi kemampuan untuk mendeteksi apakah sebuah postingan di media sosial memiliki muatan sentimen negatif atau tidak.

“Cara kerjanya platform aplikasi Semantik itu pertama kami latih dulu dengan cara diberi contoh-contoh kalimat informasi tertentu, lalu maknanya seperti apa, setelah itu sistem ini akan mengambil data-data di internet untuk dikumpulkan dan dianalisa, apakah maknanya negatif atau tidak,” kata Direktur Utama Gamatchno, Muhammad Aditya, Senin (14/1/2019).

Dengan Mesin Learning Semantik itu, nantinya analisa sebuah posting atau informasi dinilai akan lebih komprehensif. Misalnya saja, di Kota Yogya, dari platform tersebut bisa diketahui sebarapa banyak posting di Medsos yang sedang membicarakan Kota Yogya, mana saja yang bernada negatif dan tidak.

“Untuk akurasi identifikasi atas informasi atau postingan itu kami target di atas 85 persen,” papar Aditya.

Setelah berhasil mendeteksi bobot postingan atau informasi itu, informasi itu akan disalin lalu diolah dan memberikan laporan.

“Apakah hasil temuan dari platform itu akan menjadi bahan pihak terkait untuk memfollow up temuan itu, apakah isu itu akan ditindaklanjuti atau tidak,” ujar Aditya.

Ia mencontohkan, ketika pemerintah daerah merilis sebuah informasi desa wisata. Kemudian informasi itu diposting di media sosial seperti facebook. Nah, melalui sistem Semantik ini bisa pula diketahui bagaimana sebenarnya masyarakat pengguna internet menerima informasi itu. Apakah responnya positif atau negatif.Mesin pendeteksi dari Gamatechno ini sendiri akan digarap penuh “Dari 4 ribu lebih perguruan tinggi di Indonesia saat ini sebagian besar masih mengelola urusan administrasi dan manajemen yang konvensional dan manual, hal seperti ini yang akan ditangani PT SKI,” terang Aditya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES