Wanita Memiliki Risiko Lebih Tinggi Terkena Penyakit Fibromyalgia
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Fibromyalgia atau fibromyalgia syndrome (FMS) adalah penyakit kronis yang membuat penderitanya mengalami rasa sakit di sekujur tubuh.
Fibromyalgia bisa dialami oleh siapa saja namun sebagian besar penderitanya berusia di antara 30 hingga 50 tahun. Selain itu, wanita memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena penyakit ini dibandingkan dengan pria.
"Fibromyalgia adalah kelainan yang ditandai dengan adanya keluhan nyeri pada otot atau tulang yang menyeluruh disertai dengan rasa lelah, gangguan tidur, gangguan memori dan mood," kata dr. Wismandari Wisnu, SpPD-KEMD RSUPN Dr Ciptomangunkusumo (RSCM) di Jakarta, Minggu (13/1/2019).
Ia menjelaskan keluhan terkadang didahului oleh trauma fisik, operasi, infeksi atau stress psikologis. Pada beberapa kasus, keluhan bisa terakumulasi secara bertahap selama beberapa waktu tanpa adanya pencetus.
"Gejala nyeri sendi atau otot memang sering didapatkan pada beberapa penyakit autoimun, seperti Artritis Rematoid atau pada Lupus. Namun pada fibromyalgia tidak didapatkan autoantibodi (yang terdapat pada semua penyakit autoimun), sehingga saat ini tidak dikategorikan sebagai penyakit autoimun dan Tatalaksananya adalah dengan terapi fisik, terapi okupasi, konseling, obat-obatan seperti anti nyeri, anti depresan dan anti kejang," ungkap dr. Wismandari. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Yatimul Ainun |
Publisher | : Rizal Dani |