Peristiwa Daerah

Ribuan Pesilat di Malang Peringati Harlah Pagar Nusa dan Haul Gus Dur

Minggu, 13 Januari 2019 - 10:52 | 265.20k
Plt Bupati Malang Drs HM Sanusi MM saat memotong tumpeng sebagai bentuk syukur atas peringatan Harlah Pagar Nusa dan Haul Gus Dur. (FOTO: Aditya Hendra / TIMES Indonesia) foto lain di adit
Plt Bupati Malang Drs HM Sanusi MM saat memotong tumpeng sebagai bentuk syukur atas peringatan Harlah Pagar Nusa dan Haul Gus Dur. (FOTO: Aditya Hendra / TIMES Indonesia) foto lain di adit

TIMESINDONESIA, MALANG – Pencak Silat NU Pagar Nusa Kabupaten Malang menggelar peringatan Harlah ke-33 Pagar Nusa dan Haul ke-9 Gus Dir di Padepokan Cinta Tanah Air Desa Curungrejo, Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (13/1/2019).

Kegiatan yang dibuka Plt Bupati Malang Drs HM Sanusi MM tersebut, mengambil tema “Sinau Bareng Dari Sang Guru Bangsa”.

Dalam kesempatan itu, hadir pula Sekjen PSNU Pagar Nusa, Hasanudin Wahid, Ketua GP Ansor Kabupaten Malang, Husnul Hakim Syadad dan Rektor UNIRA Dr Hasan Abadi.

Sanusi-Potong-tumpeng.jpgWakil Bupati Malang Sanusi memberikan potongan tumpeng kepada Ketua PAC Pagar Nusa dalam rangka Haul Gusdur ke 9 dan Harlah Ke 33 Pagar Nusa saat menyanyikan Syubbanul Wathan.(FOTO: Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)

Berbagai kegiatan diadakan dalam peringatan Harlah Pagar Nusa dan Haul Gus Dur tersebut. Diantaranya  festival pencak silat oleh perwakilan pencak silat Pagar Nusa dari berbagai kecamatan di Kabupaten Malang.

Kemudian ada pagelaran wayang cilik dan orasi kebangsaan tentang Guru Bangsa Gus Dur. Plt Bupati Malang Drs HM Sanusi MM mengapresiasi terselenggaranya peringatan Harlah Pagar Nusa dan Haul Gus Dur.

“Kiprah dari Pagar Nusa ini patut diapresiasi. Karena turut berpartisipasi dalam membangun bangsa melalui prestasi olahraga pencak silat” ujarnya kepada TIMES Indonesia.

Lebih lanjut dia berpesan supaya memanfaatkan keahlian silat pagar Nusa untuk kebaikan.

Pagar-Nusa.jpgSuasana Haul Gusdur ke 9 dan Harlah Ke 33 Pagar Nusa saat menyanyikan Syubbanul Wathan.(FOTO: Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)

“Keahlian pencak silat bukan untuk gagah-gagahan. Selain itu, pendekar silat pagar Nusa tidak boleh mabuk-mabukan dan berbuat kejahatan. Keahlian pencak silat harus digunakan untuk suatu yang bermanfaat,” katanya.

Sementara itu, Sekjen PSNU Pagar Nusa, Hasanudin Wahid, menjelaskan amalan Gus Dur ada terdapat dalam Pencak Silat Pagar Nusa.

“Pendekar pencak silat Pagar Nusa itu tidak boleh memutuskan silaturahmi. Selain itu harus tawaduk, tidak memamerkan kekuatan yang dimilikinya. Hal inilah yang dicontohkan oleh guru bangsa kita Gus Dur,” katanya.

Selanjutnya dia mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh para pendekar yang tergabung dalam Pencak Silat Kabupaten Malang.

Pencak-Silat-Cilik.jpgSejumlah pendekar cilik memperagakan penksilat Pagar Nusa dalam rangka Haul Gusdur ke 9 dan Harlah Ke 33 Pagar Nusa.(FOTO: Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)

“Seluruh pendekar harus mempertahankan komitmen serta tujuan selama ini. Terutama dalam membela agama serta menjaga keutuhan NKRI,” terangnya.

Gus Hasan sapaan akrabnya juga megucapkan terimakasih kepada pemerintah Kabupaten Malang yang telah memberikan pendampingan kepada Pagar Nusa.

“Apalagi Bapak Wakil Bupati tadi juga berjanji akan terus membantu keberlangsungan Pagar Nusa di Kabupaten Malang supaya semakin eksis kedepannya,” pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES