Peristiwa Daerah

Bayi Tanpa Anus di Probolinggo Butuh Bantuan

Sabtu, 12 Januari 2019 - 15:22 | 74.41k
Ahmad Husein, bayi berusia dua bulan yang lahir tanpa anus, dipangkuan ibunya. (FOTO: Happy L. Tuansyah/TIMES Indonesia)
Ahmad Husein, bayi berusia dua bulan yang lahir tanpa anus, dipangkuan ibunya. (FOTO: Happy L. Tuansyah/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Seorang bayi tanpa anus, lahir di Kota Probolinggo, Jawa Timur. Kondisi keluarga yang pas-pasan, membuat pengobatan sang bayi sedikit tersendat. Bayi tanpa anus itu, kini dirawat di rumah oleh kedua orang tuanya dan mengharapkan bantuan dari para pihak dan para dermawan.

Ahmad Husein, bayi berumur 2 bulan, ini lahir tanpa anus. Merupakan anak ketiga dari pasutri Samsul Arifin (39) dan Suratiningsih (31). Warga Gang Rejeki, Kelurahan Triwung Kidul, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo.

Saat lahir 17 November 2018 lalu, keluarga tidak ada yang mengetahui, jika bayi laki-laki tersebut tidak memiliki anus. Kondisi tersebut, diketahui sehari pasca melahirkan, ketika hendak memandikan bayi tersebut. Saat itu, kondisi bayi sempat kembung karena tidak bisa mengeluarkan kotorannya.

Mengetahui kondisi seperti itu, pihak rumah sakit kemudian merujuk bayi ke RS Dr Soetomo Surabaya. Sehari kemudian, bayi tersebut menjalani operasi pembuatan saluran pembuangan. Tepatnya di bagian perut.

“Saat itu biayanya pakai BPJS dari pemerintah, sehingga kami tidak keluar uang untuk pengobatan, hanya untuk akomodasi saja,” kata Samsul Arifin, ditemui di kediamannya, Sabtu (12/1/2019).

Pasca operasi, kondisi bayi berangsur membaik. Walaupun sempat biru, saat dalam perawatan di rumah sakit. Selanjutnya, untuk memantau kondisi bayi, pihak keluarga Arifin, diminta untuk check up setiap bulannya.

“Hanya sekali, check up ke Surabaya. Karena terbatas biaya, kami akhirnya minta untuk periksa di rumah sakit sini saja,” imbuh Suratiningsih.

Sebagai informasi, sehari-hari, Samsul Arifin bekerja sebagai penjaga garasi truk. Tak jauh dari kediamannya. Penghasilannya hanya sekitar satu juta rupiah, perbulan.

Dengan kondisi saat ini, dimana putra ketiganya butuh perawatan intensif, otomatis memerlukan bantuan biaya. Kepada TIMES Indonesia, Samsul berharap, jika ada dermawan atau banyak pihak yang mau membantu biaya perawatan bayi tanpa anus itu, Samsul dengan bahagia menerimanya. Sejauh ini, belum ada bantuan dari pihak pemerintah di Probolinggo. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Probolinggo

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES