Menko Perekonomian RI: Neraca Dagang Tahun Politik Dipengaruhi Sektor Migas
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menko Perekonomian RI Darmin Nasution mengungkapkan neraca dagang di tahun politik akan mengalami defisit. Penyebab defisit ini disebabkan oleh sektor migas (minyak dan gas).
"Neraca perdagangan kita itu yang berat di migas. Jadi Sekarang pun kalau non migas itu kita surplus, tapi defisitnya migas terlalu besar, sehingga totalnya jadi defisit," ungkap Darmin, Jumat (11/1/2019).
Darmin mengatakan sebenarnya sektor migas Indonesia mengalami surplus di neraca perdagangan pada tahun 2001 atau 2002.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat defisit migas untuk periode Januari hingga November 2018 mencapai US$ 12,153 miliar atau setara dengan Rp 176,2 triliun.
Kondisi ini, membuat neraca perdagangan meraih gelar defisit terparah dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Karena, defisit neraca perdagangan hingga November 2018 mencapai US$ 2,05 miliar.
"Belum [bisa surplus]. Urusan migas nih gimana menyelesaikannya? Setahun kan?," katanya.
Untuk mengatasi permasalahan ini, Menko Perekonomian RI Darmin Nasution ini, akan fokus untuk memperbaiki defisit dari sektor migas terlebih dahulu di tahun politik ini. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |
Sumber | : TIMES Malang |